PRAKTIKUM VI
Topik
: Mollusca
Tujuan : Mengenal morfologi dan
tanda-tanda karakteristik anggota
Phylum
Mollusca.
Hari/ tanggal : Kamis/ 2
April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
a.
Alat :
1. Baki
2. Cawan
petri
3. Air
4. Lup
b.
Bahan :
1. Keong
darat (Achatina fulica),
keong air tawar (Helix pomatia)
2. Awetan
Mollusca lainnya
-
Cyprae
testudinaria
- Terebla
conus
-
Murrex
sp. -
Anadonta sp
-
Bivalvia
sp. - Conus
betulinus
-
Cyprae
tigris - Thallum bandatum
-
Vepricaudium
fimbriantum -
Bursandosa sp.
-
Terebla
undulate - Strombus
canarium
-
Strombus
vitatus - Murex
trapa
-
Oliva
sp. - Nodilittorina
pyramidalis
-
Thallum
areola - Cymaticum
murinicum
II.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Meletakkan
keong darat diatas bak paraffin dan letakkan keong air tawar pada cawan petri
yang telah diisi air.
3. Menggambar
morfologi keong darat dan keong air dari arah lateral, kepala kearah kanan baik
itu itu dorsal atau bagian ventral.
4. Memberikan
keterangan dan mengklasifikasikannya.
5. Untuk
cangkang Anadonta atau yang sejenisnya, amati umbo dan garis-garis
pertumbuhan.
III.
TEORI DASAR
Mollusca merupakan hewan dengan
bertubuh lunak, biasanya badan ditutupi oleh cangkang atau concha. Ciri-ciri
umum tidak bersegmen, bileteral simetri, triplobastik, tubuh lunak, dilindungi
pallium (mantel) bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah
kaki muskuler dan bagian dorsal adalah masa viscera, saluran pencernaan makanan
lengkap dengan gladula digestoria dan glandula salivaria, mulut dilengkapi
dengan radula. Saluran pencernaan makanan kadang-kadang mengalami torsi,
respirasi dengan insang, paru-paru (dalam cavum palii), hidup terestrial atau
aquatik.
Bentuk cangkang
siput pada umumnya seperti kerucut dan tabung yang melingkar seperti konde
(gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex.
Sumbu kerucut disebut columella. Aperture ialah bukaan cangkang, tempat
tersembunyinya kepala dan kaki. Bila aperture dihadapkan pada kita dengan apex
(puncak) keatas, dinamakan dekstral, apabila aperture di sebelah kanan, dan
disebut sinisial apabila apeture disebelah kir. Lapisan kalsium karbonat
terdiri atas 3 lapisan/lebih, yang terluar adalah prismatik, palisade, lapisan
tengah/lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre/hypostracum. Lapisan
prismatik terdiri atas kristal calcyte yang tersusun vertikal, masing-masing
diseliputi matrik protein yang tipis. Pada telapak kaki gastropoda terdapat cilia
dan berbagai sel kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lendir yang berguna
untuk merayap pada subtrat.
Yang
termasuk dalam Phylum Mollusca ini antara lain: siput, tiram, bekicot,
cumi-cumi, dan sebagainya. Prinsip tubuhnya bilateral simetris, tidak beruas-ruas,
dan mempunyai cangkang dari CaCO3. Tubuh kerang, kepah dan siput
biasanya tersimpan di dalam cangkok, sehingga tidak tampak dari luar. Bila
keadaan aman, tubuh dijulurkan keluar dan yang tampak pertama kali adalah
kakinya, dan kaki tersebut untuk berjalan atau berenang. Antara tubuh dan
cangkok terdapat suatu bungkus yang disebut mantel. Diantara mantel dan tubuh
terdapat suatu rongga mantel. Biasanya anus terbuka pada rongga tersebut.
Sedangkan tubuh cumi-cumi tidak tersimpan dalam cangkok, cangkoknya terdapat dalam tubuh sebagai penguat. Mantel
pembungkus alat-alat jerohan (viceral).
Mollusca
tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat. Tetapi lebih banyak
terdapat di lautan. Mollusca mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi dan
reproduksi yang kompleks.
Mollusca
berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi
atas lima kelas, yaitu :
1.
Amphineura,
contoh : Chiton. Tubuhnya bilateral
simetri, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak serabut-
serabut insang yang berlapis- lapis.
2. Gastropoda, contoh
: Siput, bekicot dan lain-lain.
3. Scapopoda, cangkok
seperti kerucut atau tanduk. Ujung cangkok berlubang dan bermantel.
4.
Cephalopoda, contoh : Cumi-cumi, Gurita, Nautilus dan sebagainya. Tubuhnya
bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem
syarafnya berkembang dipusatkan di kepala.
5.
Pelecypoda, contoh : Kerang, Tiram, Kepah, Remis dan
sebagainya. Tubuhnya bilateral simetris. Cangkok terdiri atas 2 bagian yang dihubungkan
oleh engsel dan mantel, juga terbagi atas dua bagian.
PRAKTIKUM VI
Topik
: Mollusca
Tujuan : Mengenal morfologi dan
tanda-tanda karakteristik anggota
Phylum
Mollusca.
Hari/ tanggal : Kamis/ 2
April 2015
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
a.
Alat :
1. Baki
2. Cawan
petri
3. Air
4. Lup
b.
Bahan :
1. Keong
darat (Achatina fulica),
keong air tawar (Helix pomatia)
2. Awetan
Mollusca lainnya
-
Cyprae
testudinaria
- Terebla
conus
-
Murrex
sp. -
Anadonta sp
-
Bivalvia
sp. - Conus
betulinus
-
Cyprae
tigris - Thallum bandatum
-
Vepricaudium
fimbriantum -
Bursandosa sp.
-
Terebla
undulate - Strombus
canarium
-
Strombus
vitatus - Murex
trapa
-
Oliva
sp. - Nodilittorina
pyramidalis
-
Thallum
areola - Cymaticum
murinicum
II.
CARA
KERJA
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Meletakkan
keong darat diatas bak paraffin dan letakkan keong air tawar pada cawan petri
yang telah diisi air.
3. Menggambar
morfologi keong darat dan keong air dari arah lateral, kepala kearah kanan baik
itu itu dorsal atau bagian ventral.
4. Memberikan
keterangan dan mengklasifikasikannya.
5. Untuk
cangkang Anadonta atau yang sejenisnya, amati umbo dan garis-garis
pertumbuhan.
III.
TEORI DASAR
Mollusca merupakan hewan dengan
bertubuh lunak, biasanya badan ditutupi oleh cangkang atau concha. Ciri-ciri
umum tidak bersegmen, bileteral simetri, triplobastik, tubuh lunak, dilindungi
pallium (mantel) bagian tubuh anterior adalah kepala, bagian ventral adalah
kaki muskuler dan bagian dorsal adalah masa viscera, saluran pencernaan makanan
lengkap dengan gladula digestoria dan glandula salivaria, mulut dilengkapi
dengan radula. Saluran pencernaan makanan kadang-kadang mengalami torsi,
respirasi dengan insang, paru-paru (dalam cavum palii), hidup terestrial atau
aquatik.
Bentuk cangkang
siput pada umumnya seperti kerucut dan tabung yang melingkar seperti konde
(gelung, whorl). Puncak kerucut merupakan bagian yang tertua, disebut apex.
Sumbu kerucut disebut columella. Aperture ialah bukaan cangkang, tempat
tersembunyinya kepala dan kaki. Bila aperture dihadapkan pada kita dengan apex
(puncak) keatas, dinamakan dekstral, apabila aperture di sebelah kanan, dan
disebut sinisial apabila apeture disebelah kir. Lapisan kalsium karbonat
terdiri atas 3 lapisan/lebih, yang terluar adalah prismatik, palisade, lapisan
tengah/lamella dan paling dalam adalah lapisan nacre/hypostracum. Lapisan
prismatik terdiri atas kristal calcyte yang tersusun vertikal, masing-masing
diseliputi matrik protein yang tipis. Pada telapak kaki gastropoda terdapat cilia
dan berbagai sel kelenjar. Kelenjar pada kaki menghasilkan lendir yang berguna
untuk merayap pada subtrat.
Yang
termasuk dalam Phylum Mollusca ini antara lain: siput, tiram, bekicot,
cumi-cumi, dan sebagainya. Prinsip tubuhnya bilateral simetris, tidak beruas-ruas,
dan mempunyai cangkang dari CaCO3. Tubuh kerang, kepah dan siput
biasanya tersimpan di dalam cangkok, sehingga tidak tampak dari luar. Bila
keadaan aman, tubuh dijulurkan keluar dan yang tampak pertama kali adalah
kakinya, dan kaki tersebut untuk berjalan atau berenang. Antara tubuh dan
cangkok terdapat suatu bungkus yang disebut mantel. Diantara mantel dan tubuh
terdapat suatu rongga mantel. Biasanya anus terbuka pada rongga tersebut.
Sedangkan tubuh cumi-cumi tidak tersimpan dalam cangkok, cangkoknya terdapat dalam tubuh sebagai penguat. Mantel
pembungkus alat-alat jerohan (viceral).
Mollusca
tersebar luas dalam habitat laut, air tawar dan darat. Tetapi lebih banyak
terdapat di lautan. Mollusca mempunyai sistem digesti, respirasi, ekskresi dan
reproduksi yang kompleks.
Mollusca
berdasarkan simetri, kaki cangkok, mantel, insang dan sistem sarafnya terbagi
atas lima kelas, yaitu :
1.
Amphineura,
contoh : Chiton. Tubuhnya bilateral
simetri, cangkok terdiri atas 8 kepingan kapur yang mempunyai banyak serabut-
serabut insang yang berlapis- lapis.
2. Gastropoda, contoh
: Siput, bekicot dan lain-lain.
3. Scapopoda, cangkok
seperti kerucut atau tanduk. Ujung cangkok berlubang dan bermantel.
4.
Cephalopoda, contoh : Cumi-cumi, Gurita, Nautilus dan sebagainya. Tubuhnya
bilateral, kakinya berubah menjadi lengan yang beralat penghisap. Sistem
syarafnya berkembang dipusatkan di kepala.
5.
Pelecypoda, contoh : Kerang, Tiram, Kepah, Remis dan
sebagainya. Tubuhnya bilateral simetris. Cangkok terdiri atas 2 bagian yang dihubungkan
oleh engsel dan mantel, juga terbagi atas dua bagian.
V.
ANALISIS DATA
1.
Siput darat (Achatina fulic)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Subphylum : Avertebrata
Phylum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Pulmonata
Ordo : Stylomatophora
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
Subphylum : Avertebrata
Phylum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Pulmonata
Ordo : Stylomatophora
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : Achatina fulica
Sumber : Jasin, 1984
Berdasarkan pengamatan kami, bagian kepala siput darat ini terletak pada bagian anterior. Kepala
ini berfungsi sebagai tempat melekatnya organ-organ tubuh lain seperti mata dan
tentakel. badan dari
bekicot yang terletak antara bagian anterior dan posterior. Badan berfungsi
sebagai tempat yang di dalamnya terbagai tempat yang di dalamnya terdapat
banyak organ-organ dan merupakan tempat letaknya anatomi. Siput darat memiliki badan yang tidak simetri dengan mantelnya terletak di bagian depan, cangkangnya berikut isi
perutnya terguling spiral kearah belakang. Letak mantel di bagian belakang inilah yang
mengakibatkan gerakan torsi atau perputaran pada
pertumbuhan siput Gastropoda. Proses torsi
ini dimulai sejak dari perkembangan larvanya. Pada umumnya gerakannya berputar dengan arah berlawanan jarum
jam dengan sudut 180° sampai kepala
dan kaki kembali ke posisi semula.
Kepala secara langsung berhubungan
dengan bagian kaki yang berotot. Pada sisi kanan tubuhnya terdapat lubang
kelamin yang letaknya di bawah kepala, agak ke bawah lagi terdapat lubang yang
agak besar yaitu lubang respirasi dan juga terdapat anus. Bagian tubuh yang
terdapat pada bagian dalam cangkok terbuat dari calcium carbonat yang dilapisi
selaput tipis, selaput tipis tersebut berfungsi menghasilkan cangkok atau dapat
pula digunakan untuk melakukan respirasi. (Johnson, 1965)
Siput darat tubuhnya dilindungi oleh cangkang dari
bahan kapur yang kuat. Siput darat memiliki cangkang
seperti kerucut dari tabung yang melingkar seperti konde. Cangkangnya terbuat dari bahan kalsium karbonat
yang di bagian luarnya dilapisi
periostrakum dan zat tanduk. Pada gastropoda, cangkang yang berputar ke arah belakang searah dengan jarum jam disebut dekstral, sebaliknya bila cangkangnya
berputar berlawanan arah dengan
jarum jam disebut sinistral. Pertumbuhan
cangkang yang melilin spiral disebabkan
karena pengendapan bahan cangkang di sebelah luar berlangsung lebih cepat dari yang sebelah dalam.
Fungsi cangkang untuk melindungi kepala, kaki dan alat dalam. Di bagian dalam
cangkang terdapat mantel yang membungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini
tebal, kecuali pada bagian dekat kaki biasanya tipis. Mantel berfdungsi
menghasilkan ekskresi untuk membentuk cangkang baru Warna cangkang coklat dengan pola-pola garis gelap di permukaannya.
Puncak kerucut merupakan bagian yang
tertua, disebut apex. Sumbu kerucut disebut columella. Gelung terbesar disebut
body whorl dan gelung kecil-kecil di atasnya disebut spire. Di antara bibir
dalam dan gelung terbesar terdapat umbilicus, yaitu ujung culumella yang berupa
celah sempit sampai lebar dan dalam. Apabila umbilicus tertutup, maka cangkang
disebut imperforate.
Siput darat memiliki
sepasang tentakel panjang dan sepasang tentakel pendek. Pada ujung tentakel panjang terdapat mata yang
berfungsi untuk mengetahui gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek
berfungsi sebagai alat peraba dan pembau. Mulutnya terletak dekat dengan tentakel
pendek yang mana di dalam mulutnya terdapat lidah untuk menghancurkan makanan.
Di bagian depan mulut terdapat dua rahang darri zat tanduk yang mana rahang
tersebut digunakan untuk memotong makanan.
Di bawah kepala
terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lendir untuk membasahi kaki sehingga
mudah bergerak. Kakinya lebar pipih dan selalu basah berguna untuk berpindah
secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang
sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang. Alat gerak hewan ini adalah otot
perut yang berkontraksi secara bergelombang dari depan ke belakang sambil
menghasilkan lendir. Cara bergeraknya yaitu dengan adanya kontraksi otot yang menyerupai
gelombang, ia bergerak maju dengan gelombang aksi pada otot-otot pada sisi
ventral kaki dimulai dari bagian belakang dan terus ke depan, untuk
memudahkannya bergeser maka bekicot mengeluarkan lendir yang dibuat oleh
kelenjar kaki di bawah mulut yang menyebabkan setiap tempat yang dilewatinya
selalu basah. Gerakan hewan ini biasanya lambat, karena kontraksi ototnya yang menyerupai gelombang.
Siput darat mengeluarkan
lendir dari mulutnya, sebagai senjata untuk mempertahankan diri bila ada
gangguan dan memudahkan pergerakan. Lendir yang merupakan glikoprotein tersebut
dapat dihilangkan dengan memanaskan daging siput darat, meredamnya dalam
larutan asam encer atau ditaburi garam dapur (Koswara, 2006).
Keong darat memiliki peredaran darah terbuka. Jantung terdiri dari satu
serambi dan satu bilik. Darahnya berwarna biru karena mengandung zat
hemosianin. Pada umumnya hewan ini termasuk ke dalam hewan herbivora. Alat
pencernaan terdiri dari tembolok, lambung, kelenjer pencernaan, usus, dan anus.
Ans terletak disebelah sisi kanan kepala sebagai zat sisa. Alat pernapasan
hewan ini adalah pada saat larva berupa insang, dan pada saat dewasa berupa
paru-paru. Jadi, dalam pertumbuhannya terjadi perubahan alat pernapasan. Hewan
ini ada yang bersifat hemaprodit (berkelamin dua) dengan alat reproduksi
ovotestis (sperma dan ovum).
Siput darat dapat hidup normal sampai umur 3 tahun. Siput darat sering
berada di tempat yang lembab dan banyak terdapat sampah serta aktif di malam
hari (nocturnal). Sifat nocturnal siput ini bukan semata-mata ditentukan
oleh faktor gelap diwaktu malam tetapi ditentukan oleh faktor suhu dan
kelembaban lingkungannya. Di waktu siang setelah hujan, banyak ditemukan
bekicot berkeliaran dimana-mana. Siput darat tidak tahan terhadap sinar
matahari langsung. Kondisi lingkungan optimal untuk hidupnya adalah di daerah
tropis basah. Suhu minimal letal adalah 45 ˚F atau 7,22 ˚C dan bekicot senang
di daerah yang mempunyai pH antara 7-8. Selain itu, di lingkungan yang berkapur
mempunyai korelasi yang positif dengan banyaknya populasi bekicot. Hewan ini
memakan berbagai tanaman budidaya, oleh karena itu siput darat termasuk salah
satu hama tanaman. Lebih lanjut dijelaskan bahwa siput darat sebagai hewan yang
rakus, cepat berkembang biak, dan mampu menyesuaikan diri dalam berbagai
keadaan. Siput darat memiliki toleransi yang luas terhadap berbagai macam
makanan. Bahkan dikatakan bahwa siput darat tahan terhadap persediaan makanan
yang terbatas.
2.
Keong Air Tawar (Helix pomatia)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Pulmonata
Familia : Helicidae
Genus : Helix
Spesies : Helix pomatia
Sumber : Jasin, 1984
Berdasarkan pengamatan yang kami
lakukan terhadap Helix pomatia memiliki cangkang yang berbentuk kerucut dan
terpilin. Keong ini sangat pemalu karena tubuhnya sangat
jarang keluar dari cangkangnya. Bentuknya
agak menyerupai siput murbai, masih berkerabat, tetapi keong sawah memiliki warna cangkang hijau
pekat sampai hitam. Cangkang pada keong air tawar berfungsi untuk melindungi
diri dari predator atau serangan musuh. Selain itu, cangkang digunakan sebagai
rumah atau tempat masa peristirahaatan disaat pergntian musim. Karena pada saat
musim kemarau, hewan ini akan mengalami kekeringan dihabitatnya. Oleh karena
itu ia harus mengubur dirinya dalam-dalam dilumpur yang pekat dengan
menggunakan cangkang agar tetap bertahan hidup. Habitat keong air tawar ini yaitu di
perairan tawar.
Pada bagian
kepalanya terdapat dua pasang tentakel yaitu sepasang tentakel panjang terdapat
sepasang sepasang tentakel pendek.. Sama halnya dengan siput darat tentakel
yang panjang ini juga berfungsi sebagai alat penglihat sedangkan tentakel yang
pendek sepagai alat pembau.
Hewan ini
berjalan menggunakan kaki perut. Kaki perut merupakan perpanjangan/penjuluran
dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki
ini pada keong air tawar menyatu dengan perut, berfungsi untuk bergerak. Bergeraknya
dengan cara merangkak sambil menghasilkan lendir. Di bawah kepala terdapat kelenjar mucosa yang membasahi kakinya.
Hal ini agar kaki selalu basah karena lendir yang dikeluarkan sehingga
memudahkan ia untuk bergerak. Cara berjalan pada hewan
ini juga sangat lambat, dia selalu menuju ke tempat yang terdapatnya air.
Sama
seperti keong darat hewan ini juga mempunyai mantel yang membungkus seluruh
tubuhnya dalam cangkok. Mantel adalah
jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga
yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan
tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus. Mantelnya tebal
kecuali di daerah yang berbatasan dengan kaki karena mantel pada daerah sekitar
kaki tipis. Anus terbuka di daerah seberang muara mantel. Sedang lubang genital
terdapat di dekat kepala.
Sistem
peredaran darah pada keong air adalah peredarann darah terbuka. Keong ini
memiliki darah yang tidak berwarna sama dengan keong darat. Darahnya terdiri
atas plasma darah dan butir-butir darah. Fungsi darah yaitu mengedarkan oksigen
ke seluruh tubuh dan mengambil atau mengangkut sisa-sisa pembakaran. Sistem
pencernaan pada siput air meliputi rongga mulut, oesophagus, kelenjar ludah,
crop, lambung, kelenjar pencernaan, usus rectum, dan anus. Hewan ini bernafas
dengan insang karena ia hidup di air. Jantung pada keong air tawar ini terletak
di sebelah muka kloaka terdiri dari rongga perikardium, auriclum (serambi),
ventriculum (bilik). Cangkang pada keong air tawar berbentuk kerucut terpilin
tetapi berbeda dengan bekicot. Pada keong air tawar cangkangnya pendek dan
lebih bulat dengan ujung yang tumpul, sedangkan pada bekicot ujungnya
meruncing. Cangkang ini berfungsi untuk melindungi alat viceral yang terdiri
dari alat pencernaan, sirkulasi dan reproduksi. Lapisan cangkang terdiri
dari 4 macam lapisan, yaitu periostrakum, prismatik, lamella dan nakreas.
3.
Cypraea testudinaria
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Spesies : Cypraea testudinaria
Sumber : Verma, 2002
Berdasarkan pengamatan yang kami
lakukan terhadap kerang Cypraea
testudinaria ini, morfologinya terdapat bagian-bagian seperti apex,
apecture, dan garis-garis pertumbuhan. Cypraea
testudinaria termasuk spesies hewan gastropoda yang memiliki cangkang. Cypraea testudinaria memiliki cangkang yang bertekstur licin dengan
bentuk oval yang melebar dengan bagian ujung yang berbentuk spiral. Pada
cangkangnya terdapat mosaik bercak-becak garis tubuhnya yang berwarna coklat.
Sedangkan warna dasar cangkangnya adalah krim. Siput ini mempunyai mantel dan
cangkang yang keras. Habitat hewan
ini berada di perairan laut ataupun di samudra.
4.
Murex sp.
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Neogastropoda
Familia :
Muricidae
Genus :
Murex
Spesies :
Murex sp.
Sumber :
Verma, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, Murrex mempunyai cangkang yang berbentuk agak bulat panjang dan bagian
belakangnya runcing, memiliki tanduk pada cangkangnya. Murex sp. memilki warna coklat keputih-putihan dengan
salah satu bagiannya memanjang dan memiliki banyak duri yang tajam dan panjang. Murex sp. merupakan salah satu jenis
hewan Mollusca yang memiliki habitat di laut. Bentuk tubuhnya sangat mirip
dengan Murex trapa karena Murex sp. dan Murex trapa adalah satu jenis. Kerang
atau cangkang pada Murex seperti puncak menara yang menonjol dan hiasan dengan
duri. Matanya berada di dasar tentakel. Proboscis dan shipon berkembang
dengan baik. Pada tubuhnya juga terdapat Radula dengan dua atau tiga gigi pada
beberapa barisnya. Kelenjar ludah dan hati terdiri atas enzim proteolytic.
Jantungnya mempunyai satu auricle, ginjalnya pun juga. Sistem
saraf meningkatkan konsentrasi. Murex memakan binatang yang hidup atau pun
yangmati. Murex biasanya ditemukan di daerah antara air rendah dan 100 depa.
Murex sp hidup di laut. Bentuk kulitnya menonjol dengan banyak duriyang runcing
panjang dan tajam. Matanya tedapat di bawah tentakel. Radula mempunyai dua atau
tiga gigi pada setiap barisnya horizontal dan memiliki lengkungan di bagian
porosnya yang terletak di belakang dan warnanya cokelat kehitaman.
5.
Bivalvia
sp.
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap kerang Bivalvia sp ini, cangkangnya terbagi dalam dua belahan yang diikat
oleh ligamen sebagai pengikat yang kuat dan elastis. Tampak garis konsentris
yang sejajar, garis ini disebut sebagai garis pertumbuhan yang menunjukkanmasa
pertumbuhan lamban atau tidak ada pertumbuhan. Garis ini berselangseling dengan
pita pertumbuhan yang menunjukkan pertumbuhan cepat. Semakin banyak garis dan
pita pertumbuhan, maka makin tua umur hewan tersebut.
6. Cyprae tigris
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Spesies : Cypraea tigris
Sumber : Verma, 2002
Berdasarkan
yang kami lakukan terhadap kerang Cyprae
tigris termasuk ke dalam phyulum gastropoda karena ciri khasnya yang
memiliki cangkang. Cyprae tigris memiliki
cangkang yang berbentuk kerucut terpilin. Cangkangnya berbentuk seperti helm helm yang ditelungkupkan dengan warna cangkang putih dan coklat seperti corak pada macan yang lebih dominan dan mengkilap. Teksturnya
permukaan cangkangnya licin yang mulus dan tidak bergerigi serta memiliki motif
yang sangat indah. Sehingga dapat dijadikan sebagai hiasan. Cangkang genus Cyperaea ini bentuknya membulat dan dapat berputar
900-1800, bersinar dan terlihat mengkilap seperti porselin. Jika dilihat secara keseluruhan, Cypraea tigris memiliki bentuk cangkang yang berbelit-belit.
Di lihat dari bagian atas, cangkang tubuhnya berbentuk oval dan bagian bawahnya
rata bergerigi. Pada bagian dalam kerangnya dikelilingi oleh mantel dan
dilengkapi oleh filament tentakuler. Pada kerang ini tidak terdapat operkulum.
Pada waktu muda kerangnya mempunyai siphon yang panjang. Cypraea adalah
kerang laut yang banyak ditemukan
di daerah bebatuan. Siput laut ini ini bernafas dengan menggunakan
insang. Hewan ini berjalan dan mencari
makanan dengan kaki perut dan biasanya hidup di air laut.
7.
Vepricardium
fimbriatum
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Eulamellibranchia
Familia :
Carditidae
Genus :
Vepricardium
Spesies :
Vepricardium fimbriatum
Sumber :
Verma, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan terhadap kerang Vepricardium fimbriatum memiliki
cangkang yang keras dengan garis-garis pertumbuhan menonjol dan vertikal
disepanjang cangkangnya. Pada kulit kerang ini terdiri dari 3 lapisan
yaitu lapisan periostracum, prismatik, dan nacreus. Cangkangnya
berbentuk bivalve dan memiliki warna cangkang krim keputihan dan teksturnya
kasar. Sehingga cangkangnya dapat membuka dan menutup, karena dapat
dihubungkan oleh sebuah engsel. Kerang ini memiliki dua cangkang yang
dihubungkan oleh engsel seperti kerang mutiara, namun pada pengamatan hanya
satu bagian saja. Vepricardium fimbriatum merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang
termasuk dalam kelas gastropoda yang banyak ditemukan di laut.
8.
Terebra unduculata
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Prosobranchia
Familia :
Eullimidae
Genus :
Terebra
Spesies :
Terebra unduculata
Sumber :
Verma, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan terhadap kerang Terebra unduculata ini memiliki cangkang yang berbentuk
kerucut spiral yang panjang dan pada bagian ujungnya runcing. Terebra unduculata memiliki cangkang yang berwarna merah kekuning-kuningan atau coklat
muda. Di sepanjang tubuhnya terlihat adanya sekat-sekat berupa
lingkaran-lingkaran yang sangat jelas. Cangkang yang keras ini berfungsi untuk
melindungi tubuhnya yang lunak. hewan ini sebenarnya memiliki tekstur cangkang
yang licin tetapi permukaan tubuhnya beralur seperti kumpulan bola yang disusun
horizontal. Alur yang terdapat pada cangkang hewan ini berupa garis-garis
pertumbuhannya. Terebra unduculata merupakan
salah satu jenis hewan Mollusca yang termasuk dalam kelas gastropoda yang
ditemukan di laut.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9. Strombus
vittatus
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum :
Mollusca
Class :
Gastropoda
Ordo :
Sorbeoconcha
Family :
Strombidae
Genus :
Strombus
Species : Strombus
vittatus
Sumber : Verma. 2002
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan terhadap Strombus
vittatus cangkangnya keras dan bentuknya sangat khas. Warnanya keputih-putihan. Tidak terlalu panjang dengan ujung runcing
membentuk seperti candi. Hewan ini habitatnya di laut. Hewan ini habitatnya di laut. Cangkangnya keras dan bentuknya sangat khas.
10. Oliva sp.
Klasifikasi
:
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Mollusca
Classis
: Gastropoda
Ordo
: Neogastropoda
Familia :
Olividae
Genus
: Oliva
Species
: Oliva sp
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan terhadap Oliva sp, memiliki
cangkang yang berbentuk bulat lonjong seperti kapsul, dengan bagian ujung
posteriornya sedikit meruncing. Tekstur cangkangnya licin dan mengkilap. Umumnya
mempunyai operculum yang menempel pada kaki dan berfungsi sebagai penutup. Bagian
luar cangkangnya mengkilap dan licin yang warnanya coklat dan
terdapat bercak-bercak berwarna hitam. Oliva sp. biasanya
hidup di laut.
11.
Thallum areola
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Genus : Thallum
Species : Thallum areola
Sumber : Verma. 2002
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap Thallum areola, mempunyai cangkang bertekstur licin.
Cangkangnya mempunyai warna putih dan ada bercak-bercak persegi berwarna
coklat. Cangkangnya berbentuk hampir bulat dengan ujungnya agak meruncing.
12. Terebra conus
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Geogastropoda
Family :
Eullimidae
Genus :
Terebra
Species :
Terebra conus
Sumber : Verma, P.S. 2002
Berdasarkan pengamatan yang kami
lakukan terhadap Terebra conus merupakan gastropoda dengan cangkangnya yang
lonjong. Tekstur permukaan cangkang tubuhnya
licin dan mengkilap. Berwarna putih dan agak kekuningan dengan ujungnya
lancip/tajam. Terebra
conus memiliki garis pertumbuhan yang horizontal. Apexnya menumpul pada bagian ujung. Terebra berukuran sedang, siput laut predator, moluska gastropoda laut
dalam keluarga Terebridae. Anggota genus ini tidak memiliki radula.
13.
Anadonta
sp
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Pelypoda
Ordo :
Eulamellibranchia
Family : Unlodidae
Genus : Anadonta
Species : Anadonta sp
Sumber : Hegner, 1968
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap Anadonta sp memiliki bentuk cangkang yang lebar dan pipih dengan garis-garis tubuh
yang tampak jelas.. Tekstur tubuhnya licin. Warna cangkangnya ada garis-garis
berwarna merah muda keunguan yang mengkilap. Hewan ini biasanya menguburkan
diri dan dalam saat tertentu mereka pindah dari satu tempat ke tempat lain
dengan satu kaki yang dapat dijulurkan di sebelah anterior dari cangkok. Cangkang terdiri atas dua bagian yang sama
besar dan di bagian dorsal menyatu oleh adanya ligament sendi. Ligament sendi
terletak diantara kedua cangkang tersebut. Di bagian dorsal terdapat gigi
engsel yang bekerja sebagai sendi.
Anadonta sp. merupakan
salah satu jenis hewan Mollusca yang termasuk dalam kelas Pelecypoda karena dia memiliki cangkang untuk
melindungi tubuhnya. Anadonta sp
ditemukan di air tawar. Pada Anadonta sp. terdapat umbo yang mengatur abduktor dan adduktornya kerang.
Pada bagian anteriornya ditandai dengan adanya siphon yang merupakan tempat
keluar masuknya air. Bagian anterior ini dapat ditentukan dengan melihat pada
bagian yang lebih runcing, sedangkan pada bagian yang lebih tumpul merupakan
bagian posteriornya.
14. Conus betulinus
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Superfamily : Conoidea
Family : Conidae
Subfamily : Coninae
Genus :
Conus
Species : Conus betulinus
Sumber : Hegner, 1968
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap Conus betulinus bentuk tubuh hewan ini agak mirip dengan bentuk Terebra conus.
Tubuhnya sedikit lebih lebar dari Terebra conus. Tekstur permukaan
cangkang tubuhnya umunya licin dan mengkilap. Berwarna krem kuning dengan
berbaris-baris bercak coklat
tua kecil, periostrakum sangat tebal dan terdiri atas susunan
lamela sumbu serta ujungnya lancip/tajam. Habitat Conus betulinus adalah pasir di daerah pasang surut dan sublitoral.
15. Phalium bandatum
Klasifikasi
:
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Superfamily : Cassidae
Family : Cassidae
Subfamily : Cassinae
Genus : Phalium
Species : Phalium bandatum
Sumber : Hegner, 1968
Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan terhadap Phalium
bandatum, bentuk tubuhnya lebar dengan garis-garis tubuhnya tampak. Tekstur tubuhnya
licin. Terdapat sedikit duri di bagian ujung cangkangnya. Spesies ini memiliki warna yang sangat indah, berwarna coklat
kehitaman mengkilap dengan motif batik kotak-kotak pada bagian tengah cangkang.
Spesies ini ditemukan banyak dilaut. Phalium bandatum adalah spesies siput laut, moluska gastropoda laut.
16.
Bursanodosa sp
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Familia : Bursanodae
Genus : Barsanodosa
Spesies : Barsanodosa sp
Sumber : Verma, 2002
Berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan terhadap Barsanodosa sp ini memiliki cangkang yang bentuknya spiral
menuju apex serta berwarna putih krem. Karena memiliki
cangkang inilah kemudian di masukkan ke dalam kelas gastropoda. Bagian tubuh atas dengan bentuk seperti duri
tumpul dan jelas terdapat garis-garis pada bagian tubuhnya. Barsanodosa sp memiliki aparture yang cukup besar dengan
cangkang yang kecil. Tekstur cangkangnya kasar dan
sangat keras. Apabila dilihat sekilas cangkangnya seperti tersusun atas zat kapur. Struktur tubuh Barsanodosa sp. hampir sama dengan Strombus
canarium. Bedanya, bagian yang seperti duri tumpul lebih banyak pada
Barsanodosa sp. Habitatnya hewan ini di laut.
17. Strombus
canarium
Klasifikasi:
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Family :
Stombidae
Genus :
Strombus
Species :
Strombus canarium
Sumber : Verma, P.S. 2002
Berdasarkan
pengamatan kami terhadap Strombus
canarium Cangkangnya keras dan bentuknya sangat khas. Strombus canarium mempunyai bobot
cangkang yang lumayan berat dibanding cangkang-cangkang yang dimiliki spesies
lain di habitatnya. Tutup cangkangnya menyerupai casing terbalik dengan bagian aparture yang
terbuka hingga atas dan terbuka ke arah luar. Lekukan stromboid di sisi kanan anterior
cangkang, tepi cangkang bagian luar menebal. Permukaan cangkang rata tanpa
tonjolan, tutup cangkang seperti sabit. Lapisan luar cangkang dihiasi dengan garis-garis seperti
jala yang bewarna kuning tua. Tepi cangkang bagian luar sangat tipis.
Strombus canarium atau siput gonggong banyak ditemukan pada substrat pasir berlumpur yang ditumbuhi tanaman laut
seperti rumput setu,samo-samo (Enhalus accoroides) dan Thalassia sp. Kondisi
perairan dimana banyak ditemukan siput gonggong, salinitasnya berkisar antara
26 -32‰, pH antara 7,1 -8,0, oksigen terlarut 4,5-6,5 ppm, kecerahan air 0,5
-3,0 meter serta suhu berkisar antara 26 -300C (Amini, 1984 dalam
Viruly, 2011).
Siput gonggong mencari
makan secara deposit feeder, yaitu menyapu dan menyedot endapan di dasar
Perairan (Sugiarti dkk, 2005 dalam Siddik, 2011).
18. Murex trapa
Klasifikasi :
Species : Murex trapa
Sumber
: Verma, 2002
Berdasarkan
pengamatan kami terhadap Murex trap, terlihat bagian cangkangnya seperti terdiri
dari kepala yang bulat dan ekor yang runcing. Dengan di bagian tepinya terdiri dari
duri-duri yang pendek dan tumpul. Bentuknya
meruncing pada bagian ujungnya dan pada ujung yang lain terdapat apex dengan
pada aperturanya terletak pada bagian bawahnya. Teksturnya agak kasar. Cangkangnya sama seperti Murex pectens karena masih berada dalam
satu genus (Murex). Cangkang yang dimiliki Murex
trapa walau hampir sama namun memiliki perbedaan, karena tidak memiliki
banyak duri seperti halnya Murex pectens.
Matanya tedapat di bawah tentakel.
Radula mempunyai dua atau tiga gigi pada setiap barisnya. Habitatnya juga di laut dan bernafas dengan
menggunakan insang.
19. Nodiliptorina
pyramidalis
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Mollusca
Classis :
Gastropoda
Ordo : Mesogastropoda
Familia :
Nodilittirinadae
Genus :
Nodiliptorina
Spesies :
Nodiliptorina pyramidalis
Sumber :Verma,
2002
Berdasarkan pengamatan kami terhadap Nodiliptorina pyramidalis memiliki
cangkang
yang kecil. Bentuknya kerucut dengan dengan bagian
ujung meruncing, Bagian yang lebih bulat membentuk lingkaran
horizontal yang beraturan. Spesies ini
banyak ditemukan di laut.
20.
Cymaticum murinicum
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo :
Mesogastropoda
Familia : Cymatiidae
Genus : Cymaticum
Spesies : Cymaticum murinicum
Sumber : Verma, 2002
Berdasarkan
pengamtan yang kami lakukan terhadap kerang Cymaticum
murinicum cangkang yang berbentuk
bulat yang lonjong seperti kura-kura kecil, pada bagian yang berlawanan dengan
apex (puncak kerucut yang merupakan bagian tertua). Tekstur
permukaan cangkangnya bergaris-garis teratur sehingga apabila diraba seperti
berombak. Cangkang ini sangat keras dan pada bagian pinggirnya terlihat
menebal. Warna cangkangnya kuning kecoklatan
dengan garis-garis horizontal berwarna kuning kecoklatan. Cymaticum murinicum merupakan salah satu jenis hewan Mollusca yang banyak
ditemukan di laut.
VI. KESIMPULAN
1. Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak dan memiliki cangkang. Ciri-ciri
umum Phylum Mollusca adalah tidak bersegmen, tubuh simetri bilateral,
triploblastik, tubuh lunak, dilindungi oleh pallium (mantel), dan hidup
aquatik.
2.
Phylum
mollusca ini terdiri dari 5 kelas yaitu, gastropoda, pelecypoda, scaphopoda,
amphineura dan cephalopoda.
3.
Ciri-ciri
morfologi dari siput darat adalah cangkangnya simetris bilateral, kepalanya
jelas, mempunyai dua pasang tentakel, mempunyai mata di ujung tentakel yang
panjang dan alat pembau pada tentakel pendek serta cangkangnya simetri
bilateral dan memiliki kaki perut yang dibasahi lendir.
4.
Ciri-ciri
morfologi siput air yaitu mempunyai cangkang agak bulat dibandingkan dengan
bekicot, memiliki dua pasang tentakel panjang dan pendek, dan memiliki kaki perut yang dibasahi lendir.
5.
Mollusca habitatnya ada yang di darat, air
tawar maupun di laut dan bentuk morfologinya ada yang bulat, spiral dan
ada yang lonjong. Ciri-ciri morfologi awetan mollusca lainnya memiliki apex,
apenture, columella, dan lain-lain.
6.
Dari pengamatan yang dilakukan yang termasuk
ke dalam hewan mollusca yaitu : Achatina
fulica, Helix pomatia, Cyprae
testudinaria Terebla
conus,Murrex sp, Anadonta
sp, Bivalvia sp, Conus
betulinus, Cyprae tigris, Thallum bandatum, Vepricaudium fimbriantum, Bursandosa
sp, Terebla undulate, Strombus
canarium, Strombus vitatus, Murex trapa, Oliva sp, Nodilittorina pyramidalis, Thallum areola, dan Cymaticum murinicum
0 komentar:
Posting Komentar