PRAKTIKUM
V
Topik : Bunga tunggal
Tujuan :
Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/Tanggal :
Sabtu/ 4 April 2015
Tempat
: Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
Alat:
1.
Baki
2.
Alat tulis
3.
Kamera digital
Bahan:
1. Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensisL.)
2. Bunga mawar (Rosa sp)
3. Bunga kaca
piring (Gardenia augusta)
4. Bunga pepaya (Carica papaya)
5. Bunga waru (Hibiscus tiliaceus L.)
II. CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Mengamati bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calys), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium),
putik (stigma), benang sari (stamea), pendukung putik dan benang sari
(andriginifor), bakal buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3.
Menggambar hasil pengamatan dan membuat foto
pengamatan.
4.
Membuat laporannya.
III.
TEORI
DASAR
Bunga merupakan organ reproduksi
pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi
(perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan,
dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan
pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga,
bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota
bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian
masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami
metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua
jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada
satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan
betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis
alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga.Fungsi biologi bunga adalah sebagai
wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk
menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan
pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang
cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga
yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan
untuk membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering
dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan
zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila
memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara
bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian
utama bunga.) yaitu sebagai berikut:
1. Kelopak bunga atau calyx.
2. Mahkota bunga atau corolla
yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang
membantu proses penyerbukan.
3.
Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa
Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari
4. Alat kelamin betina atau gynoecium
(dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa
putik.
Organ reproduksi betina adalah daun
buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium)
dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang
membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala
putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai
putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal
buah.Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai
struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan
modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk
membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh,
dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya:
tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5)
sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
Alat
perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat
vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan
susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang
berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal
sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi
peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian
tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah
yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan
sebagai suatu pucuk yang termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu
tempat daun-daun bunga tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak,
mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga
mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai alat kelamin.
Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan saja maka bunga itu disebut bunga
jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin betina saja maka bunga itu disebut
bunga betina. Dan bila kedua macam uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan
maka tumbuhan itu disebut berumah satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan
berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga
betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang
memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniforal). Sedangkan lainnya
tumbuhan berbunga banyak (planta
multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari
:
a. Tangkai
bunga (pedicellus)
b. Dasar
bunga (receptaculum)
c. Hiasan
bunga (perianthium)
Bagian-bagian hiasan bunga tersusun dalam dua lingkaran,
yaitu :
1.
Kelopak (kalyx)
2.
Tajuk bunga atau mahkota bunga (corolla)
Pada
suatu bunga sering kita dapati tidak ada hiasan bunganya. Bunga yang demikian
dinamakan bunga telanjang (flos nudus),
atau hiasan bunga yang tidak adapat dibedakan dalam kelopak atau mahkotanya,
dengan kata lain kelopak dan mahkota sama baik bentuk dan warnanya. Hiasan
bunga yang demikian dinamakan tenda bunga (perigonium).
a.
Alat-alat kelamin jantan (androecium)
b.
Alat-alat
kelamin bentina (gynacium)
Berdasarkan
bagian-bagian tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar
bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
1. Bunga lengkap atau
bunga sempurna (flos completus) Definisi
bunga sempurna adalah bunga yang
memiliki lima bagian yaitu tangkai, kelopak mahkota, benang sari dan putik .
Bagian di atas tangkai bunga agak membesar, disebut dasar bunga. Saat bunga
masih kecil, dasar bunga ini dibungkus oleh kelopak bunga. Mahkota merupakan
tampilan paling indah pada bunga. Benang sari berada di antara mahkota bunga
dan mempercantik tampilan bunga. Benang sari ini berbentuk seperti benang,
biasanya dengan warna yang berbeda dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan
alat kelamin jantang pada bunga. Dengan benang sari, bunga terlihat lebih indah
dan mempesona. Di tengah-tengah benang sari tumbuh putik, biasanya dengan
bentuk, warna, di ukuran yang berbeda. Putik merupakan alat kelamin betina pada
bunga. Akan tetapi tidak semua bunga memiliki putik atau benang sari. Bunga
yang memiliki benang sari dan putik pada satu bunga, pada saat penyerbukan
tidak memerlukan sel kelamin dari bunga lain, karena kedua jenis sel kelamin
sudah terdapat pada bunga itu
2.
Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus),
Bunga tidak sempurna adalah bunga
yang hanya memiliki alat kelamin jantan ataupun betina pada satu bunga saja.
Itu artinya diperlukan minimal dua bunga yang memiliki alat kelamin yang
berlainan. Bunga ini biasa disebut juga bunga berumah satu (monoesis). Contoh
bunga tidak sempurna adalah bunga salak, Vanili, pepaya (pada beberapa
spesies), sawit, kelapa, jagung dan melinjo.
V. ANALISIS
DATA
1.
Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
Klasifikasi:
Kingdom :Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family :
Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis
L.
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan pada bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) tergolong ke dalam jenis bunga lengkap karena memiliki
bagian-bagian atau struktur penyusun bunga yang lengkap. Bunga sepatu ini mempunyai bagian - bagian bunga yaitu diantaranya: kepala putik, benang
sari, mahkota, kelopak, dan kelopak tambahan. Bunga ini memilki
bunga yang besar dan terpencar atau tepisah-pisah (flores sparsi).
Bunga
sepatu berbentuk terompet di ketiak daun. Kelopak bentuk lonceng, berbagi
lima, berwarna hijau kekuningan. Setiap
bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang masing-masing dilindungi oleh
kelopak tambahan (epicalyx) yang berjumlah 7. Hal ini membuat kelopak
bunga seperti terdiri dari dua lapis kelopak bunga. Epicalyx berbentuk lanset
garis. Hampir selalu lebih pendek dari pada calyx. Calyx berbentuk tabung setengah
bercangap lima. Corolla berbentuk bulat telur terbalik, seperti baji, dengan
panjang 5,5-8,5 cm. Warna bunga merah dnegan noda tua pada pangkal. Dasar bunganya berbentuk seperti
cawan, yakni daun-daun kelopak duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti
cawan tadi, sedangkan putik di tengah di tengah pada bagian dasar bunga yang
lebih rendah letaknya daripada temapat duduknya kelopak dan tajuk bunga.
Tangkai bunganya (pedicellus) agak
panjang.
Berdasarkan simetri pada bunga, bunga sepatu
tergolong bunga bersimetri banyak atau beraturan (polysimetri, regularis,
atau actinomorphus). Bunganya terletak di ujung,
dan bakal buah terletak di dasar. Tangkai
putik yang berwarna merah berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari
berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari
yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal (mono=satu, adelphus=tukal)
sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Benang sarinya banyak dan
kepala sari berwarna kuning. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul
berbilik lima. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa
mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Berdasarkan
alat kelaminnya, bunga sepatu juga tergolong ke dalam jenis bunga sempurna
karena ia memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal tersebut,
bunga sepatu juga dapat disebut bunga hermafrodit atau banci. Bunga sepatu
terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil.
Bagian steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian
steril bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga
(pedicellus), daun pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai
(brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan
mahkota bunga (petal). Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah
bagian yang merupakan organ reproduksi yang benang sari dan putik
(pistillum). Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae
yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah
tropis dan subtropis. Tanaman bunga sepatu tergolong ke dalam tanaman perdu
atau semak tahunan yang tumbuh tegak. Di daerah tropis atau di rumah kaca
tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai
dari musim panas hingga musim gugur. Pada bunga ini, daun bertangkai berbentuk
bulat telur, kebanyakan tidak berlekuk, tepi daun bergerigi kasar, dan ujung
runcing. Tangkai bunga beruas. Daun
penumpu ini kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk
tanaman mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut stamenal colloum jadi
stamen ini yaitu daun yang berubah bentuk dan warna.
Menurut
literatur, Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan
tanaman perdu dengan tinggi 1-4 m. Memiliki daun bertangkai, bulat telur,
meruncing, kebanyakan tidak berlekuk, bergerigi kasar, dengan ujung runcing dan
pangkal bertulang daun menjari. Daun penumpu berbentuk garis. Tangkai bunga
beruas. Bunga berdiri sendiri, berada di ketiak batang, tidak atau sedikit
menggantung. Kelopak berbentuk tabung. Daun mahkota bulat telur terbalik dengan
panjang sekitar 5,5-8,5 cm, merah dengan noda tua pada pangkalnya, berwarna
daging, oranye, atau kuning. Panjang tabung benang sari kurang lebih sama
seperti mahkotanya (Steenis C.G.G.J., 2008).
2.
Bunga mawar (Rosa
sp)
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo :
Rosales
Familia : Rosaceae
Genus :
Rosa
Species : Rosa sp
Sumber : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan pada bunga mawar (Rosa sp) tergolong
ke dalam jenis bunga lengkap karena memiliki bagian-bagian atau struktur
penyusun bunga yang lengkap.
Bunga mawar memiliki bagian-bagian bunga yaitu
tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benang sari.
Bunga mawar ini merupakan bunga tunggal yang
tumbuh di ketiak daun. Bertalian dengan simetri pada bunga, bunga mawar tergolong
bunga bersimetri banyak atau beraturan (polysimetris, reglaris,
atau actinomorphus). Mahkota (corolla) berwarna indah, terdapat putik (stigma) dan benang sari (stamen),
serta pendukung putik dan benang sari (danriginifor)
yang sangat pendek. Ovari terletak dibagian bawah daun
mahkota dan daun kelopak. Benang sari dan putiknya tersusun pada dasar bunga (Receptackle)
yang berbentuk guci, dasar bungaya apabila sudah matang akan menjadi semacam
buah buni/hip yang dalamnya berisi bji (Achenes). Benang sari berjumlah banyak. Tangkai sari pada waktu kuncup
kerapkali membengkok. Kepala sari kecil dan beruang dua. Dasar bunga sebagai pendukung
tajuk bunga atau antofor (anthophorum), yaitu bagian dasar bunga tempat
duduknya daun-daun bunga. Bentuk dasar bunga meyerupai kerucut, hingga putik
yang berada di tengah-tengah duduknya
paling tinggi, juga disini duduknya bakal buah dikatakan menumpang (susperus).
Letak daun-daun kelopak dan mahkota terhadap sesamanya berkatup (valvata)
yaitu tepi daun-daun kelopak atau mahkota tidak bersentuhan sama sekali satu
sama lain. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, dilanjutkan
dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian mahkota bunga yang sangat
rapat berlapis-lapis berbentuk spiral yang baunya sangat disukai karena harum
dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Pada bunga ini memiliki
kelopak (calyx) dengan tepi berbagi
Berdasarkan
alat kelamin yang terdapat pada masing-masing bunga, bunga mawar tergolong
bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus). Jika memiliki
semua bagian kecuali putik, maka disebut bunga jantan. Jika memiliki semua
bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina. Bunga yang memiliki
benang sari dan putik disebut bunga hermafrodit. Bunga mawar termasuk
berkelamin sempurna (hermafrodit), artinya dalam satu bunga terdapat putik atau
bunga jantan dan benang sari atau bunga betina.
Pada
bunga mawar adanya duri-duri tajam pada batangnya, dengan kulit batang halus
licin dan dapat berkembang biak dengan cara stek. Bunga mawar akan menghasilkan
buah yang dinamakan rose hips, dimana masing-masing putik akan menghasilkan
buah tunggal. Tinggi tanaman ini bervariasi, mulai dari beberapa centimeter
sampai dengan beberapa meter, daunnya berselang dan bersirio ganjil, serta
dilengkapi dengan daun penumpu. Daunnya
majemuk menyirip gasal karena diujung ibu tangkai serta terdapat anak daun yang
tersendiri dan biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lainnya.
Menurut literatur, bunga mawar tediri dari lima
helai daun mahkota. Pada Rosa sericea hanya memiliki 4 helai daun
mahkota. Warna bunga biasanya putih, merah jambu, kuning, dan merah pada
beberapa spesies. Tajuk bunga mawar atau mahkota-bunga mawar (corolla)
terdiri dari beberapa helai daun tajuk (pelata). Daun tajuk lebih halus,
lemas, dan indah warnanya. Pada mawar terdapat daun tajuk yang jumlahnya jauh
lebih banyak dari pada daun kelopak. Kehalusan, warna, dan bentuk tajuknya
menentukan kecantikan bunga (Tim Karya Tani Mandiri, 2010)
3.
Bunga kaca piring (Gardenia
augusta)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliphyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub
classis : Asteriidae
Ordo :
Rubiales
Familia : Rubiaceae
Genus : Gardenia
Species : Gardenia augusta Merr.
Sumber
: Cronquist. 1981
Berdasarkan
hasil pengamatan, pada bunga
kaca piring hanya muncul satu di ujung-ujung tangkai, oleh karenanya disebut bunga
tunggal. Pada
pengamatan pada bunga bunga kaca piring didapat bagian-bagian bunga yaitu
tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik.
Bunga kaca piring termasuk ke dalam bunga sempurna serta tergolong bunga banci
atau berkelamin dua (hermaphroditus) karena mempunyai putik dan benang
sari dalam satu bunga. Bunga kaca piring juga termasuk dalam bunga lengkap
karena mempunyai tangkai bunga, dasar bunga, hiasan bunga (kelopak dan
mahkota), alat kelamin jantan, dan alat kelamin betina.
Bunga
sewaktu baru mekar berwarna putih bersih, tapi sedikit-sedikit berubah warna
menjadi krem kekuningan. Bunga kaca piring mempunyai warna mahkota
yang putih bersih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti bunga mawar
yang mana berbentuk spiral yang baunya pun sangat disukai karena harum dan
wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Mahkotanya terdiri atas 6 petala walaupun sebagian kultivar
mempunyai bunga ganda. Kemudian mahkota (corolla) bunga berwarna putih. Dilihat
pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik namun
jarang sekali terjadi peristiwa persarian yang menyebabkan bunga ini jarang ada
bahkan tidak ada bijinya yang mana biji adalah hasil dari persarian tersebut. Tangkai
bunganya tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang
bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan
bercangap 5. Tabung kelopak bunga
ukurannya kecil dan pendek, berusuk, tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju
yang panjang. Berbentuk garis lanset. Daunnya
berbentuk oval, tebal, licin dan mengkilap pada permukaan telapak daun bagian
atasnya.
Kaca piring termasuk tumbuhan perdu yang berumur tahunan
serta banyak memiliki cabang, ranting maupun daun yang lebat. Kaca piring mudah tumbuh disembarang tempat, baik di
daerah dingin maupun panas. Namun, tumbuhan ini lebih cocok di daerah
pegunungan atau lokasi yang tingginya lebih dari 400 meter di atas permukaaan
laut. Batang pohonnya mampu mencapai ketinggian berkisar 1-2 meter. Kaca piring (Gardenia augusta)
banyak dipelihara orang sebagai tanaman hias atau pagar hijau yang memiliki
aroma bunga harum.
4.
Bunga pepaya (Carica
papaya)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Family : Caricaceae
Genus : Carica
Species :
Carica papaya L.
Sumber : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga pepaya merupakan
bunga tunggal. Bunga pepaya termasuk bunga tidak lengkap karena memiliki tenda
bunga. Tenda bunga dalah hiasan bunga yang tidak dapat dibedakan anatra kelopak
dan tajuk bunganya. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga
disebut daun tenda bunga (tepala).
Bunga pada tanaman papaya terletak di ketiak daun. Pepaya termasuk golongan tumbuhan poligam (polygamus),
karena pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina purna. Biasanya
poligam dimaksud untuk menunjukan sifat tumbuhan bertalian dengan sifat bunga
tali yang memperlihatkan suatu kombinasi bukan berumah satu dan juga bukan
berumah dua. Bunga
jantan adalah bunga yang hanya memiliki benang sari saja, sedangkan bunga
betina hanya memiliki putik saja. Kedua jenis bunga tersebut disebut bunga
berjenis kelamin satu atau uniseksual. Jenis bunga yang memiliki putik dan
benang sari disebut sebagai bunga sempuma/hermaprodit. Oleh karena memiliki dua
kelamin, bunga sempuma termasuk bunga biseksual. Pepaya termasuk tanaman yang
menyerbuk silang. Penyerbukan sebagian besar dibantu oleh angin (anaemophyly,
anaemogamy)
dan serangga (entomophily, entomogamy).
Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai atau
duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai
panjang. Bunga biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk. Pepaya jantan
mudah dikenal karena ia memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan
bercabang-cabang. Bunga pertama yang terdapat pada pangkal tangkai adalah bunga
jantan. Bunga jantan ini memiliki ciri-ciri putik atau bakal buah yang tidak
berkepala karenanya tidak dapat menjadi buah, sedangkan benang sari susunannya sempurna.
Daun bunga berjumlah 5 helai, letaknya saling melekat pada bagian bawah
sehingga membentuk tabung, sedangkan bagian atasnya saling terlepas seolah-olah
mirip bentuk corong. Benang sarinya terdapat 10 helai. Pada ujung rangkaian
bunga biasanya terdapat beberpa bunga sempurna yang bentuk bakal buahna bulat
telur. Bunga sempurna ini dapat menjadi buah yang bentuknya bulat telur dan
kecil-kecil atau disebut buah pepaya gantung.
Pada bunga
pepaya betina, tangkai bunga sangat pendek dan terdapat bunga betina kecil dan
besar. Bunga yg besar akan menjadi buah. Pepaya betina memiliki bakal buah
sempurna, tapi tidak terdapat benang sari. Pepaya jenis ini umumnya terus
berbunga sepanjang tahun. Daun bunga terdiri atas 5 helai dan letaknua
terlepaas satu sama lain. Bunga ini tidak memiliki benang sari, bakal buah
berbentuk bulat atau bulat telur dan tepinya rata. Bunga betina dapat menjadi
buah bila diserbuki tepung sari bung jantan dari tanaman lain. Buah yang
dihasilkan dari bunga betina bentuknya bulat telur atau bulat dengan tepi yang
rata.
Pada
pepaya juga terdapat bunga sempurna, yakni memiliki putik dan benang sari (hermaphroditus).
Bakal buah dan benang dari dapat
melakukan penyerbukan sendiri. Pepaya jenis ini dapat dibagi lagi menjadi 3
jenis yaitu: memiliki benang sari dan bakal buah bulat, memiliki benang sari 10
dan bakal buah lonjong, memiliki benang sari 2-10 dan bakal buah mengkerut.
5.
Bunga waru (Hibiscus tiliaceus)
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus
tiliaceus
Sumber : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga waru merupakan bunga tunggal. Pada
pengamatan, bunga waru didapat bagian-bagian bunga yaitu tangkai bunga, dasar
bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik, benang sari, tangkai putik, dan
tangkai benang sari. Bunga waru termasuk ke dalam bunga sempurna karena
mempunyai putik dan benang sari dalam satu bunga. Bunga waru juga termasuk
dalam bunga lengkap karena mempunyai bagian-bagian yaitu tangkai bunga, dasar
bunga, hiasan bunga, alat kelamin jantan, dan alat kelamin betina.
Mahkota bunga waru berwarna kuning
terang
dengan 5 buah petala. Petala berbentuk kipas. Pada mahkota ada noda merah kecoklatan di bagian pangkal. Kelopak terdapat dibawah mahkota.
Bakal buah terdapat di dalam bunga ditutupi mahkota. Putik berwarna merah dan benang sari yang berwarna kuning. Tabung benang
sari keseluruhan ditempati benang sari, bagian atas tangkai sari dan kepala sari bebas tumbuh ke samping
berwarna kuning. Buahnya
kotak, bentuk bulat telur, terbagi menjadi 5 ruang, tiap ruang dibagi lagi menjadi
dua bagian oleh sekat semu, bakal biji pada setiap buah berjumlah banyak. Buah
berbentuk telur, berparuh pendek, panjang 3cm, berruang 5 tidak sempurna,
membuka dengan 5 katup. Biji kecil, berwarna cokelat muda.
Pohon waru cepat
tumbuh sampai tinggi 5-15 meter, garis tengah batang 40-50 cm; bercabang dan
berwarna coklat. Daun merupakan daun tunggal, berangkai, berbentuk jantung,
lingkaran lebar/bulat telur, tidak berlekuk dengan
diameter kurang dari 19 cm. Daun menjari, sebagian dari tulang daun utama
dengan kelenjar berbentuk celah pada sisi bawah dan sisi pangkal. Sisi bawah daun
berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, panjang 2.5 cm,
meninggalkan tanda bekas berbentuk cincin.
Menurut
literatur, bunga waru merupakan bunga tunggal, bertaju
8-11. Panjang kelopak 2.5 cm beraturan bercangap 5. Daun mahkota berbentuk
kipas, panjang 5-7 cm, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal, bagian
dalam oranye dan akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari
keseluruhan ditempati oleh kepala sari kuning. Bakal buah beruang 5, tiap rumah
dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah berbentuk telur
berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
Waru banyak terdapat di Indonesia, di pantai yang tidak berawa,
ditanah datar, dan di pegunungan hingga ketinggian 1700 meter di atas permukaan
laut. Banyak ditanam di pinggir jalan dan di sudut pekarangan sebagai tanda
batas pagar. Pada tanah yang baik, tumbuhan itu batangnya lurus dan daunnya
kecil. Pada tanah yang kurang subur, batangnya bengkok dan daunnya lebih lebar (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
VI.
KESIMPULAN
- Bunga tunggal adalah bunga yang pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga saja.2. Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completusl) adalah bunga yang terdiri atas 1 lingkaran daun-daun kelopak, 1 lingkaran daun-daun mahkota, 1 atau 2 lingkaran benang-benang sari dan satu lingkaran daun-daun buah.3. Pada praktikum ini yang termasuk bunga lengkap yaitu bunga sepatu, bunga mawar, bunga kaca piring, dan bunga waru, sedangkan bunga papaya termasuk ke dalam bunga tidak lengkap.4. Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah bunga sempurna dan lengkap karena terdapat kelopak, mahkota, alat kelamin jantan, dan alat kelamin betina.5. Bunga mawar (Rosa sp.) adalah bunga sempurna dan lengkap karena terdapat kelopak, mahkota, alat kelamin jantan, dan alat kelamin betina.6. Bunga kaca piring (Gardenia augusta) adalah bunga sempurna dan lengkap karena terdapat kelopak, mahkota, alat kelamin jantan, dan alat kelamin betina.7. Bunga pepaya (Carica papaya L) adalah bunga tidak lengkap karena memiliki tenda bunga. Bunga pepaya termasuk monodioecious yaitu berumah tunggal sekaligus berumah dua dengan tiga kelamin: tumbuhan jantan, betina, dan banci (hermafrodit).8. Bunga waru (Hibiscus tiliaceus) adalah bunga sempurna dan lengkap karena terdapat kelopak, mahkota, alat kelamin jantan, dan alat kelamin betina.
0 komentar:
Posting Komentar