Sabtu, 30 Mei 2015

Praktikum VI Morfologi Tumbuhan



PRAKTIKUM VI

Topik                  : Bunga Majemuk.
Tujuan                : Untuk mengenal bentuk dan tipe bunga majemuk serta bagian-
                             bagiannya.
Hari/ Tanggal     : Sabtu/18 April 2015.
Tempat               : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.

I.             ALAT DAN BAHAN
A.    Alat-alat:
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
3.      Silet/cutter
B.     Bahan-bahan:
1.      Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
2.      Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
3.      Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.)
4.      Bunga ♂ dan ♀ jagung (Zea mays L.)
5.      Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)
6.      Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
7.      Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
8.      Bunga Melati (Jasminum sambacL.)
9.      Bunga Sirih (Piper betle L.)
10.  Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
11.  Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
12.  Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
13.  Bunga Telang (Clitoria ternatea)
14.  Bunga Bogenvil (Bougenvillea spectabilis)
15.  Bunga Tasbih (Canna sp.)
16.  Bunga Kangkung (Ipomea aquatica)

II.          CARA KERJA
1.      Mengamati bagian-bagian bunga majemuk: ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptakulum), perhiasan bunga (perianthium), daun pembalut (involucrum), daun pelindung (bractea), dan daun tangkai (bracteola).
2.      Mengamati tipe bunga majemuk: tak berbatas (inflorescentia racemosa botryoides centripetala), berbatas (inflorescentia cymosa centifuga defitina), majemuk campuran (inflorescentia mixta).
3.      Mengamati bentuk bunga majemuk: tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai rata, payung majemuk, tongkol majemuk, bulir majemuk, dan sebagainya.
4.      Menggambar hasil pengamatan.

III.       TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu bersifat vegetatif dan generatif. Alat perkembangan generatif tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang di dalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.    
Bagian-bagian pada suatu bunga lazimnya dibedakan atas:
A.    Bagian-bagian yang bersifat batang atau cabang, yaitu:
1.      Ibu tangkai bunga (pedunculus)
2.      Tangkai bunga (pedicellus)
3.      Dasar bunga (receptaculum)
B.     Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, yaitu:
1.      Daun-daun pelindung (bractea)
2.      Daun tangkai (bracteole)
3.      Seludang bunga (spatha)
4.      Daun-daun pembalut (bracteolainvoluclaris)
5.      Kelopak tambahan (epicalix)
6.      Daun-daun kelopak (sepalae)
7.      Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
8.      Daun-daun tenda bunga (tepalae)
9.      Benang-benang sari (stamina)
10.  Daun-daun buah (carpella)
Pada bunga majemuk ibu tangkai ada yang dapat mengadakan percabangan dan ada pula yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun disebut sumbu bunga (scaptus). Ibu tangkai bunga bercabang memperlihatkan cara percabangan yang bermacam-macam, selain itu jumlah cabang dan panjangnya jika dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang berpengaruh pula terhadap urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk. Oleh karena itu bunga dapat bunga majemuk dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:
1.      Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemusa botryoides centripetal)
2.      Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina)
3.      Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta)
ANALISIS DATA
1.         Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
Klasifikasi:
Kingdom                   : Plantae
Divisio                      : Magnoliophyta
Classis                       : Magnoliopsida
Subclassis                  : Rosidae
Ordo                         : Fabacales
Familia                      : Caesalpiniaceae
Genus                        : Caesalpinia
Species                      : Caesalpinia pulcherrima Swart.
Sumber                      : Cronquist, 1981
          Berdasarkan hasil pengamatan, bunga merak berada pada ujung batang (flos terminalis). Pada pengamatan bunga merak didapat bagian-bagian bunga yaitu ibu tangkai bunga, tangkai bunga, mahkota, benang sari, putik, kuncup bunga, dan kelopak bunga.  Bunga ini mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak dan mempunyai susunan acropetal. Ibu tangkai pada bunga ini bercabang dan masing-masing tangkainya mendukung satu bunga pada ujungnya sehingga bunga ini termasuk dalam golongan tandan yang bunganya bertangkai nyata. Bunganya mekar dari bawah ke atas secara berurutan.
          Bunga merak termasuk bunga lengkap karena memiliki mahkota, putik, benang sari dan pelengkap bunga lainnya. Bunga ini majemuk dengan karangan bunga rasemus. Tabung kelopak pendek dengan taju 5, jauh lebih panjang dari pada tabungnya, bibir bawah terbesar, melengkung  Perhiasan bunga trediri dari calix 5 sepal yang lepas. Daun mahkota terdiri dari 5 petal lepas satu sama lain dengan panjang 2-3 cm, berwarna merah atau kuning, yang teratas berkuku lebih panjang, dengan helaian yang lebih kecil dari pada yang lain dan bentuk terompet miring. Kelamin bunga bisexualis. Benang sari 10 buah, tangkai sari pada pangkal berambut panjang, putik terletak ditengah yang berwarna hijau.
2.         Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
Klasifikasi
Kingdom                   : Plantae
Divisio                      : Magnoliophyta
Classis                       : Magnoliopsida
Subclassis                  : Rosidae
Ordo                         : Rubiales
Familia                      : Rubiaceae
Genus                        : Ixora
Species                      : Ixora grandiflora L.
Sumber                      : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga soka  merupakan tumbuhan berbunga majemuk dengan letak bunga yaitu bunga pada ujung batang (flos terminalis). Bunga soka dapat digolongkan kedalam bunga majemuk tak terbatas (inflorescentia racemosa) dan mempunyai susunan acropetal. Bunga asoka merupakan bunga payung (umbella) namun dapat juga digolongkan bunga malai rata (corymbus ramosus). Susunan bunga payung majemuk (umbella composita) karena strukturnya berbentuk bunga payung yang bersusun. Bentukan bunga berupa malai rata artinya bunga yang mempunyai ibu tangkai yang mengadakan percabangan demikian pula seterusnya, tetapi cabang-cabang tadi mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung. Bunga soka mempunyai tangkai daun (pedicellus), duduk daun atau bertangkai pendek dan pada ujung tangkai dengan dua daun pelindung,  mahkota (corolla), putik (pistillum), dan benang sari (stamen).
Bunga soka memiliki kelopak berbentuk lonceng dengan permukaan yang gundul, giginya berbentuk segitiga. Mahkotanya berbentuk terompet berwarna putih dengan tabung yang langsing, taju berujung runcing, membentang lebar atau membalik kembali. Benang sari 4 tertancap pada leher bertangkai sari pendek. Kepala putik tidak atau sedikit bertaju.
Tanaman ini memiliki bunga berwarna cerah. Mulai dari merah menyala (scarlet), kuning, jingga, merah muda, bahkan putih. Bunganya mekar bergerombol. Setiap kuntumnya berukuran kecil dengan empat kelopak. Ketika mekar, bunga-bunga ini memberi semburat warna cerah, di antara hijau daunnya.
3.         Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi
Kingdom       : Plantae
Divisio                      : Magnoliophyta
Classis           : Magnoliopsida
Subclassis      : Rosidae
Ordo             : Fabacales
Familia          : Mimosaceae
Genus            : Mimosa
Species          : Mimosa pudica L.
Sumber          : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga putri malu merupakan bunga majemuk dan memiliki bunga pada ujung batang. Bunga putri malu merupakan bunga majemuk tak berbatas yang berbentuk bongkol (capitulum). Bunga bongkol yaitu suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan, tetapi tanpa daun-daun pembalut, dan ujung ibu tangkai biasanya membengkak, sehingga bunga majemuk seluruhnya berebntuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang membengkak tadi seringkali mempunyai sisik pada pangkal, jadi sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi). Bunga ini memiliki kelopak yang  sangat kecil, bergerigi empat seperti selaput pipih. Tabung mahkota sangat kecil, bertaju empat, lepas, berwarna merah muda keunguan. Polongan pipih, bentuk garis, di atas biji-biji menyempit tidak dalam. Bagian-bagian yang terdapat dalam bunga ini yaitui tangkai bunga (pedicellus), benang sari (stamen) dan putik (pistillum).
4.          Bunga Jantan dan Betina Jagung (Zea mays L.)
Klasifikasi:
Kingdom                   : Plantae
Divisio                      : Magnoliophyta
Classis                       : Liliopsida
Subclassis                  : Commelinidae
Ordo                         : Cyperales
Familia                      : Poaceae
Genus                        : Zea
Species                      : Zea mays L.
Sumber                      : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Pada pengamatan yang dilakukan pada bunga jantan dan betina jagung didapat bagian-bagian bunga yaitu, pada bunga jantan terdapat benang sari dan tangkai bunga, sedangkan pada bunga betina terdapat bakal buag, benang sari, dan putik. Bunga jantan jagung tumbuh pada bagian puncak tanaman. Ia berupa inflorescence atau karangan bunga. Bagian serbuk sari pada bunga jagung berwarna kuning dengan aroma yang cukup khas. Adapun bunga betina tersusun dalam bentuk tongkol yang tumbuh dari bagian buku. Ia ada di antara bagian pelepah daun dan batang. Bunga Jagung satu helai bunga betina yang berbentuk seperti rambut tersebut setelah mengalami pembuahan akan menghasilkan satu buah biji jagung.
Bunga Jagung mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunganya berupa tongkol pada bunga betina yaitu mempunyai ibu tangkai yang besar, tebal dan seringkali berdaging, mempunyai putik (pistillum) berupa rambut/benang yang sangat banyak dengan kepala putik (stigma) yang panjang. Bunga ini tumbuh di ketiak daun dan mempunyai tangkai putik yang panjang agar mudah menangkap benang sari dari bunga jantan. Sementara pada bunga jantan berupa bulir majemuk yaitu bunga yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir. Bunga ini terletak pada ujung batang, yang biasanya lebih tinggi dari letak bunga betina pada tanaman jagung tersebut. Sehingga mempermudah jatuhnya serbuk sari di kepala putik.
Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).
5.         Bunga Kelapa  (Cocos nucifera L.)
Klasifikasi :
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Liliopsida
Subclassis   : Arecidae
Ordo           : Arecales
Familia        : Arecaceae/Palmae
Genus         : Cocos
Species        : Cocos nucifera L.
Sumber       : Cronquist, 1981
         Berdasarkan hasil pengamatan, pada bunga kelapa didapat bagian-bagian bunga yaitu, bunga jantan, bunga betina,  tangkai bunga, dan seludang bunga. Pada pengamatan juga didapat bunga kelapa merupakan tipe bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga tongkol majemuk. Bunga tongkol majemuk yaitu bunga yang ibu tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan susunan seperti tongkol pula dan bunga tongkol majemuk ini diselubungi oleh seludang (spatha) yang besar, tebal dan kuat. Tongkol bunga dengan dua seludang bercabang satu kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang banyak dan tersusun berpasangan. Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga betina yang besar dan di kanan kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan. Bunga jantan pada bunga ini mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun mahkota yang berbentuk lanset sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru dengan perhiasan bunga yang berdaging dan menempel pada buah.
6.         Bunga Matahari  (Helianthus annuus L.)
Klasifikasi :
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Magnoliopsida
Subclassis      : Asteridae
Ordo              : Asterales
Familia           : Asteraceae
Genus            : Helianthus
Species           : Helianthus annuus L.
Sumber          : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga matahati didapat bagian-bagain bunga yaitu, tangkai bunga, bunga pita, bunga tabung, dan daun. Bunga matahari merupakan bunga majemuk yang mempunyai tipe tak berbatas dengan bentuk yang berupa cawan yaitu suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya melebar dan merata, sehingga mencapai bentuk seperti cawan dan pada bagian-bagain inilah tersusun bunga yang lengkap. Pada pagkal bunga mejemuk yang demikian terdapat daun-daun pembalut (bractea involucralis).
Pada bunga cawan terdapat dua macam bunga yaitu bunga pita (flos ligulatus) yaitu satu kelopak besar berwarna kuning cerah dan steril dengan mahkotanya berbentuk seperti pita yang merupakan bunga mandul yang terdapat sepanjang tepi cawan oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir. Serta bunga tabung yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos disci), seringkali kecil dan berbentuk tabung. Bunga inilah yang mempunyai kedua alat kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah. Bunga tabung ini jumlahnya bisa mencapai 2000 kuntum dalam satu tandan bunga.
7.          Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Subclassis     : Rosidae
Ordo             : Rosales
Familia         : Mimosaceae
Genus           : Leucaena
Species         : Leucaena glauca L.
Sumber         : Cronquist, 1981
         Berdasarkan hasil pengamatan, pada bunga lamtoro didapat bagian-bagian bunga yaitu, putik, daun, tangkai bunga, mahkota,  benang sari,  dan tangkai daun. Pada pengamatan juga didapat bunga lamtoro merupakan tipe bunga majemuk tak terbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu bunga bongkol. Bertipe tak terbatas karena ibu tangkainya tidak bercabang-cabang sehingga bunga yang bertangkai itu langsung terdapat pada ibu tangkainya. Bentuk bunganya bongkol (capitulum) yaitu suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan tetapi tanpa daun-daun pambalut dan ujung ibu tangkainya biasanya membengkak sehingga bunga majemuk seluruhnya berbentuk seperti bola. Pada bunga bongkol tersebut, terdapat banyak bunga yang apabila diambil satu bagiannya, setiap satu bunga terdiri dari tangkai bunga, benang sari dan putik. Bunganya seperti bunga putri malu tetapi berwarna putih. Bentuk kumpulan bunganya seperti bola. Bunga Lamtoro termasuk dalam bunga majemuk yang Bunga-bunga yang duduk di bagian yang membengkak tadi seringkali mempunyai sisik pada pangkalnya. Jadi sisik itu terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi).
Bunga majemuk berupa bongkol bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi 2-6 bongkol, tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga, membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter 12-21 mm, di atas tangkai sepanjang 2-5cm.  Bunga kecil-kecil berbilangan 5, tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek, lk 3mm mahkota bentuk solet, lk. 5mm, lepas-lepas. Benang sari 10 helai, lk 1cm, lepas-lepas. Buah polong bentuk pita lurus, pipih dan tipis, 14-26cm × 1.5-2cm, dengan sekat-sekat di antara biji, hijau dan akhirnya coklat kering jika masak, memecah sendiri sepanjang kampuhnya. Berisi 15-30 biji yang terletak melintang dalam polongan, bundar telur terbalik, coklat tua mengkilap, 6-10mm × 3-4.5 mm.
8.         Bunga Melati (Jasminum sambae L.)
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Subclassis     : Asteridae
Ordo             : Asterales
Familia         : Asteraceae
Genus           : Jasminum
Species         : Jasminum sambac L
Sumber         : (Cronquist, 1981)
Berdasarkn hasil pengamatan, bunga melati merupakan bunga majemuk yang mempunyai tipe berbatas dengan bentuk berupa anak payung menggarpu yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya.
Bunga melati memiliki mahkota (corolla) berbentuk terompet dengan tajuk berwarna putih bening, memanjang berbentuk lanset dengan ujung runcing, dan jumlah mahkotanya biasanya ada 5. Bunga ini juga mempunyai 2 benang sari (stamen) yang melekat pada mahkota (corolla) dengan tangkai sari (filamentum) yang pendek dan kepala sari (anthera) besar dengan dua ruang sari. Tangkai putik dalam bunga yang bertangkai pendek. Bunga yang mekar terlebih dahulu adalah  bunga yang terdapat pada ujung ibu tangkainya.
9.          Bunga Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Subclassis     : Magnoliidae
Ordo             : Piperales
Familia         : Piperaceae
Genus           : Piper
Species         : Piper betle L.
Sumber         : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga Sirih memiliki tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk seperti untai atau bunga lada yaitu bentuknya seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung bunga-bunga yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah). Bunga berkelamin satu, berumah 1 atau 2, bulir berdiri sendiri di ujung berhadapan dengan daun. Daun pelindung bentuk lingkaran, bulat telur terbalik atau bulat memanjang. Bulir jantan terdiri atas 2 benang sari dan sangat pendek. Sedangkan bulir betina kepala putiknya 3-5. Untaian bunga sirih bentuknya panjang dan ramping, warnanya hijau tetapi ada juga yang agak kekuningan. Daun pelindung bentuk lingkaran, bulat telur terbalik atau bulat memanjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan.
10.      Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes) 
Klasifikasi :
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Liliopsida
Subclassis     : Liliidae
Ordo             : Liliales
Familia         : Pontederiaceae
Genus           : Eichornia
Species         : Eichornia crassipes (Mart.) Solms.
Sumber         : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga eceng gondok termasuk dalam tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tandan (racemus). Benang sari (stamen) umumnya 6 dalam 2 lingkaran, jarang 3 (dengan tanpa staminodia), tangkai sari (filamentum) lepas, melekat pada tabung tepal, putik (ginaesium) pada umunya 3 karpel membentuk 1 ovarium superus. Mempunyai mahkota bunga berwarna ungu. Panjang mahkota 2 - 3 cm, daun mahkota tidak berlekatan (polypetalus). Buah kotak sejati (capsula), beruang tiga, warna hijau, bentuk biji bulat - berwarna hitam.
11.      Bunga Anggrek Kalajengking (Arachnis flos-aeris)
Klasifikasi :
Kingdom       : Plantae
Divisio           : Magnoliophyta
Classis            : Liliopsida
Sub Classis    : Lilidae
Ordo              : Orchidales
Familia           : Orchidaceae
Genus            : Arachnis
Species           : Arachnis flos-aeris
Sumber          : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga anggrek kalajengking merupakan merupakan bunga yang tidak sempurna karena tidak memiliki mahkota maupun kelopak bunga yang dimiliki hanyalah tenda bunga, alat kelamin betina yang berupa stigma dapat terlihat apabila penutup lobusnya dibuka, dan untuk anterediumnya tidak dapat terlihat karena berada di dalam dan dengan cara dibelah saja baru bisa terlihat. Bunga anggrek kalajengking mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak dan mempunyai susunan acropetal, dan bentuk bunganya adalah tandan karena bunga duduk pada ibu tangkainya dan setiap cabang menopang satu bunga.
Bunga ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf, mempunyai benang sari dan kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada tenda bunga mempunyai serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna tajuk bunga. Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti kalajengking.
12.      Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub Classis   : Asteridae
Ordo             : Gentianales
Familia         : Apocynaceae
Genus           : Allamanda
Species         : Allamanda cathartica L.
Sumber         : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga alamanda merupakan bunga yang sempurna dan bunganya memiliki mahkota seperti terompet berwarna kuning namun pada bagian atas mahkotanya terdapat torehan-torehan. Panjang mahkota 8 - 12 mm, daun mahkota berlekatan (gamopetalus). Putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk benang sarinya juga tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut langsung menempel pada bagian dalam mahkota bunga. Bunga alamanda merupakan bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga tandan (racemus) dan muncul di ketiak daun dan ujung batang. Pada hasil pengamatan, bunga ini memiliki bagian-bagian yaitu tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), kelopak bunga (calyx), mahkota (corolla), benang sari (stamen) dan putk (pistillum). Bunga dalam tandan lepas di ujung. Kelopak terbagi dalam, tinggi lk 1 cm, tajuk tidak sama, bentuk lanset. Mahkota lk 7 cm panjangnnya, warna mahkotanya kuning, tabung sempit, pada pangkal agak melebar, pada separonya mendadak melebar bentuk lonceng, leher penuh dengan sisik yang terbelah dalam umbai, tajuk mahkota luas bulat telur, menutup ke kiri. Benang sari tertancap dalam leher, tangkai benang sari sangat pendek  (Steenis, 2003).
13.      Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub classis    : Rosidae
Ordo             : Fabales
Familia         : Fabaceae
Genus           : Clitoria
Species         : Clitoria ternatea L.
Sumber         : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, pada bunga telang didapat bagian-bagian bunga yaitu, putik, benang sari yang terdapat di dalam, mahkota bunga, kuncup, kelopak, dan tangkai bunga. Pada pengamatan juga didapat bunga telang merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu.
         Pada bunga alamanda mahkotanya berwarna ungu yang mempunyai ciri khas yaitu putik dan benang sari yang tersembunyi atau tidak nampak dari luar.  Pada mahkota bunganya ada beberapa mahkota bunga yang terletak di tengah mengalami modifikasi sehingga menjadi sebuah mahkota pelindung, dan apabila mahkota tersebut kita buka maka di dalamnya terdapat semacam tangkai atau yang disebut stilus, stilus ini terdapat membengkok di dalam mahkota pelindung dan apabila diluruskan maka akan terlihat benang-benang sari yang menempel pada stilus tersebut dan di puncak stilus terdapat satu buah kepala putik. Pada bunga ini benang sarinya berjumlah 10 buah, tersusun atas dua berkas, berkas pertama tersusun dari 7 benang sari sedangkan berkas kedua tersusun atas 3 benang sari. Putik pada bunga ini berbentuk lembaran pipih seperti daun. Kelopak bunga berjumlah 5 buah yang berdekatan dengan dua lingkaran sedangka mahkota bunga berjumlah 3 buah dan berlekatan.
         Menurut literatur (Steenis, 2003), Bunga dengan bendera mengarah ke bawah, jarang berumah dua, tangkai karangan bunga sampai 1,5 cm; anak tangkai bunga lk 0,5 cm. Daun pelindung pada pangkal kelopak oval lebar sampai bentuk lingkaran, bergaris, panjang 0,5-1 cm. Kelopak tinggi 1,5-2,5 cm, boleh dikatakan gundul; taju 5 runcing. Bidang bendera yang oval atau bulat telur terbalik, biru tua, biru muda, violet, atau putih, di tengah dengan noda yang kuning pucat dilingkungi tepi yang putih, panjang 4-5 cm; di luar dengan rambut kait yang banyak; lunas bergandengan dengan sayap dan lebih pendek.

14.      Bunga Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub classis    : Caryophyllidae
Ordo             : Caryophyllales
Familia         : Nyctaginaceae
Genus           : Bougainvillea
Spesies         : Bougainvillea spectabilis
Sumber         : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kertas merupakan bunga majemuk tak berbatas dengan  bentuk bunga tabung. Bunga tabung ini menempel pada daun pemikatnya, setiap satu bunga menempel pada satu daun pemikat dan dalam satu karang daun pekat, terdiri dari 3 bunga tabung dengan 3 helai daun pemikat.
Menurut literatur, tenda bunga bentuk tabung, berambut; tabung berusuk 5, bersegi 5, 1,5-2,5 cm panjangnya, hijau, bagian bawah agak melembung dan bagian ini tetap menyelubungi buah, bagian atas rontok; tepi melebar, terbentang, kuning, dengan 10 taju, di mana 5 melekuk ke dalam. Benang sari kebanyakan 8, tidak sama, lk sama panjangnya dengan tabung. Tangkai putik lebih pendek, kepala putik miring, kerapkali tidak dengan tajuk yang tidak beraturan (Steenis, 2003).
15.      Bunga Tasbih (Canna indica)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Liliopsida
Sub Classis   : Zingiberidae
Ordo             : Zingiberales
Familia         : Cannaceae
Genus           : Canna
Species         : Canna sp
Sumber         : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga tasbih merupakan bunga yang sempurna dengan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu, yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada 2 bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya. Pada pengamatan, bunga tasbih memiliki bagian-bagian seperti tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum), mahkota (corolla), tangkai benang sari (filamentum) dan putik (pistillum).
Pada bunga tasbih ini memiliki keunikan tersendiri, Bunganya berwarna kuning, tetapi yang berwarna kuning tersebut sebenarnya bukan mahkota, melainkan tangkai benang sari yang warnanya sangat menarik dan mencolok. Hal ini terjadi agar serangga tertarik dengan warna yang mencolok tersebut sehingga meuahkan untuk penyerbukan bunga tersebut, sedangkan putiknya terletak di tengah-tengah benang sarinya.
16.       Bunga Kangkung (Ipomoea aquatica L.)
Klasifikasi   :
Kingdom    : Plantae
Divisio        : Magnoliophyta
Classis         : Magnoliopsida
Subclassis   : Asteridae
Ordo           : Solanales
Familia        : Convolvulaceae
Genus         : Ipomea
Spesies        : Ipomea aquatica L.
Sumber       : Cronquist, 1981
        Berdasarkan hasil pengamatan, pada bunga kangkung didapat bagian-bagian bunga yaitu, mahkota bunga, tangkai bunga, daun, tangkai daun, dan kelopak.  Pada pengamatan juga didapat bunga kangkung merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu, yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang pada ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada 2 bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada ujungnya.
Bunga kangkung merupakan bunga yang sempurna. Pada bunga kangkung mahkota bunganya tidak terdapat torehan-torehan sehingga mahkotanya berbentuk seperti terompet serta mahkotanya saling bertautan dan tidak dapat mekar seluruhnya sehingga sangat sulit untuk melihat putik serta benang sari yang terdapat di dalamnya, tangkai putik dan benang sarinya sangat pendek. Bunganya ada yang berwana ungu dengan corak putih di tengahnya, atau berwarna putih dengan corak ungu di tengahnya. Bunga ini bersimetri banyak.
        Menurut literatur, karangan bunga di ketiak, bentuk payung, berbunga sedikit. Daun pelindung kecil. Bunga kangkung juga merupakan bunga yang sempurna. Pada bunga kangkung mahkota bunganya tidak terdapat torehan-torehan sehingga mahkotanya berbentuk seperti terompet serta mahkotanya saling bertautan dan tidak dapat mekar seluruhnya sehingga sangat sulit untuk melihat putik serta benang sari yang terdapat di dalamnya, tangkai putik dan benang sarinya sangat pendek sehingga untuk melihatnya mahkota bunganya harus dirobek terlebih dahulu. Tangkai putik lebih panjang dibandingkan dengan tangkai benang sari (Steenis, 2003).
 


VI. KESIMPULAN
1.      Bunga majemuk adalah sekelompok kuntum bunga yang terangkai pada satu ibu tangkai bunga atau pada suatu susunan tangkai-tangkai bunga yang lebih rumit.
2.      Bunga majemuk yang lazimnya dapat dibedakan menjadi: Bagian-bagian yang bersifat seperti batang atau cabang: ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptaculum). Bagian-bagian yang bersifat seperti daun: daun pembalut (involucrum), daun pelindung (bractea), daun tangkai (bracteola), seludang bunga (spatha), daun pembalut, kelopak tambahan, kelopak (calyx), mahkota (corolla) dan daun tajuk, tenda bunga (perigonium), benang sari (stamen) dan daun buah (karpelum), serta putik (pistillum).
3.      Bunga majemuk dibedakan menjadi tiga golongan yaitu bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia racemusa botryoides centripetala), bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa centrifuga defitina), dan bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta).
4.      Bunga majemuk memiliki beberapa bentuk yaitu tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan, bongkol, periuk, malai, malai rata, payung majemuk, tongkol majemuk, bulir majemuk, payung menggarpu, tangga atau bercabang berseling, sekrup, sabit, kipas, dan lain-lain
5.      Pada praktikum ini, bunga yang memiliki tipe majemuk tak berbatas adalah bunga merak, bunga soka, bunga putri malu, bunga jagung jantan dan betina, bunga kelapa, bunga matahari, bunga lamtoro, bunga sirih, bunga eceng gondok, bunga anggrek kalajengking, bunga telang, bunga bogenvil.
6.      Pada praktikum ini bunga yang memiliki tipe majemuk berbatas adalah bunga melati, bunga alamanda, bunga tasbih, dan bunga kangkung.

0 komentar:

Posting Komentar