PRAKTIKUM VII
Topik : Rumus Bunga dan Diagram
Bunga.
Tujuan : Membuat rumus bunga dan
diagram bunga.
Hari/ Tanggal : Sabtu/
25
April 2015.
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin.
I. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Baki atau nampan
2.
Alat tulis
Bahan:
1. Bunga Alamanda (Alamanda
cathartica L.)
2. Bunga Kertas (Bougainvillea
spectabilis)
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
4. Bunga Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.)
5. Bunga Tasbih (Canna
sp)
6. Bunga Teratai (Nymphaea
lotus L.)
II. CARA KERJA
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Menggambar bagian-bagian pada bunga.
- Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan yang tersedia dengan memperhatikan komponen-komponen seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
- Membuat laporannya.
III. TEORI DASAR
Bagian
tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam mendeskripsikan
bunga, selain dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan gambar yang
melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Susunan bunga dapat
pula dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang,
huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai
berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
A. Diagram Bunga
Diagram
bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang
dipotong-potong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan
penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan
putik, juga bagian-bagian yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam
membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (axillaris
atau terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu
sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya) atau
teoritik (keadaan seharusnya). Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Letak bunga pada tumbuhan
1.
Bunga pada ujung batang atau
cabang
2.
Bunga yang terdapat dalam
ketiak daun
b. Bagian-bagian
bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran
Dalam
menggambar bagian-bagian bunga yang harus diperhatikan adalah:
a. Berapa jumlah
masing-masing bagian bunga.
b. Bagaimana
susunannya terhadap sesamanya (bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya,
berlekatan, atau lainlagi.
c. Bagaimana
susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain (berhadapan atau berseling,
bebas atau berlekatan, dan sebagainya).
d. Bagaimana letak
bagian-bagian bunga terhadap bidang median.
B. Rumus Bunga
Lambang-lambang
yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian
dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari
bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga.
Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b.
Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
c.
Benang sari (androecium) dinyatakan dengan huruf A, dan
d.
Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
Jika
antara kelopak bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan
bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium). Penulisan rumus bunga dibelakang huruf-huruf tersebut
ditaruhkan angka-angka yang dapat menyatakan jumlah bagian-bagian bunga
tersebut. Antara huruf dan angka diberikan tanda koma (,).
Di depan
rumus bagian bunga, hendaknya ditambahkan simetri dari bunga, biasanya
diberikan 2 macam tanda simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak, dan
tanda (↑) untuk bunga bersimetri 1. Selain lambang yang menunjukkan jenis
kelamin bunga, untuk bunga banci digunakan lambang (☿),
untuk bunga jantan dipakai lambang (♂) dan bunga betina dipakai lambang (♀).
Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk dan benag sari
(berlekatan atau terpisah) digunakan tanda kurung untuk mengapit angka.
Sedangkan bakal buah dinyatakan dengan garis (diatas atau dibawah) angka yang
menunujukkan jumlah putik sesuai dengan kedudukannya.
V. ANALISIS DATA
1.
Bunga Alamanda (Allamanda
cathartica L)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Classis : Asteridae
Ordo :
Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus :
Allamanda
Species : Allamanda cathartica L.
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga alamanda
termasuk bunga bunga berumah satu atau bunga banci (☿) karena dalam 1 bunga terdapat dua alat kelamin sekaligus yaitu putik dan
benang sari. Bunga Alamanda memiliki 5 buah kelopak (K) yang bebas satu sama
lain dalam satu lingkaran, 5 buah mahkota (C) yang saling berlekatan. Pada bagian dalam dari mahkota terdapat 5 tangkai
benang sari (A), serta 1 putik (G) yang terletak di tengah dengan tangkainya
yang pendek dan tenggelam dari mahkota bunganya. Karena mahkota bunganya ada 5 dan sama besar,
maka ketika dilipat didapatkan bahwa bunga alamanda memiliki simetri banyak. sehingga didapatkan rumus bunga alamanda
yaitu:
☿ * K5, C(5), A~, G1
Bunga ini termasuk ke dalam bunga sempurna.
Hal ini dapat dilihat dari jumlah benang sari yang berjumlah lebih dari 10 dan
hanya terdapat 1 putik yang memiliki topi berwarna hijau diujung atasnya dengan
tangkai putik berwarna putih. Bunga ini memiliki ibu tangkai yang pada
ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu dari pada 2 bunga lainnya) dan di bawahnya terdapat
dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung satu bunga pada
ujungnya. Bunga Alamanda ini termasuk bunga majemuk
berbatas dan berwarna kuning cerah.
2.
Bunga Kertas (Bougainvillea
spectabilis)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Caryophyllidae
Crdo :
Caryophyllles
Familia :
Nyctginaceae
Genus :
Bougainvillea
Species : Bougainvillea
spectabilis
Sumber :
Steenis, 2002
Berdasarkan hasil
pengamatan, bunga kertas termasuk bunga berumah satu atau bunga banci (☿) karena dalam 1 bunga terdapat dua alat kelamin
sekaligus yaitu putik dan benang sari. Bunga Kertas termasuk bunga tenda karena
antara kelopak dan tajuk bunganya sulit untuk dibedakan karena warna dan
bentuknya yang sama. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda
bunga. Tenda bunganya ada 3 helaian, benang sarinya berjumlah 8 buah dan putiknya
ada 1 buah mana bakal buah termasuk ke dalam bakal buah yang menumpang (superus).
Bunga ini bersimetri
banyak (aktinomorf). Bunga ini dikatakan bersimetri banyak karena bunga ini
dapat dilipat lebih dari 1 kali lipatan dimana lipatan tersebut setangkup.
Sehingga menurut pengamatan, bunga kertas ini memiliki rumus yakni:
☿* P 3, A 8, G 1
Bunga ini tumbuh pada
ujung cabang. Setiap tangkai bunga terdapat lebih dari 2 bunga. Bunga ini ada
yang berwarna merah muda, putih dan jingga. Bunga ini termasuk bunga majemuk
tak terbatas.
3.
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi
:
Kingdom
: Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
SubClassis
: Lilidae
Ordo :
Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus :
Arachis
Species :
Arachis flos-aeris
Sumber :
Steenis, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga anggrek kalajengking termasuk bunga berumah satu atau bunga banci (☿) karena dalam 1 bunga terdapat dua alat
kelamin sekaligus yaitu putik dan benang sari. Seperti halnya bunga kertas,
bunga anggrek kalajengking ini juga memiliki tenda bunga yang tersusun dalam
satu lingkaran. Tenda bunga berjumlah 5.
Bentuk tenda bunganya memanjang yang bentuk dan ukurannya tidak sama. Ukuran
tenda bunganya ada yang panjang dan ada yang pendek. Benang sarinya ada 3 tapi
1 agak besar terpisah lalu 2 buah yang lebih kecil serta saling berlekatan dan
putiknya ada 1 dari sehelai daun buah. Namun saat dipecah ada 2 buah putik
berwarna kuning. Bakal buah termasuk ke dalam bakal buah yang menumpang (superus). Putik memiliki tiga karpel
yang membentuk suatu ovarium dan benang sari yang fungsional hanya satu datar
letak berhadapan dengan labelum, melekat pada stillus dan membentuk suatu
kolumna (ginosternium). Benang
sarinya dilindungi oleh sebuah penutup, dan putik berada di atas penutup
tersebut. Bunga ini bersimetri tunggal (zigomorf). Bunga ini dikatakan
bersimetri tunggal karena bunga ini dapat dilipat 1 kali lipatan dimana lipatan
tersebut setangkup. Sehingga menurut pengamatan, bunga anggrek kalajengking ini
memiliki rumus:
☿↑ P5, A3, G 1
Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti
kalajengking. Setiap tangkai terdapat lebih dari 3 bunga,
sehingga bunga ini dikelompokkan dalam bunga majemuk. Mahkota bunga berwarna
kuning kadang putih dengan bercak-bercak
berwarna coklat.
4.
Bunga Sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis :
Dilleniidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus
rosa-sinensis
Sumber :
Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kembang sepatu juga termasuk bunga berumah satu atau bunga banci (☿) karena memiliki 2 alat kelamin sekaligus (hermaphroditus) yaitu putik dan benang sari. Bunga sepatu mempunyai bagian-bagian bunga yaitu pada bagian terluar
terdapat kelopak (calyx) yang tersusun atas dua lingkaran, lingkaran kelopak
yang pertama berjumlah 5 buah kelopak saling lepas
(kelopak asli), ukurannya
lebih besar dibandingkan dengan ukuran kelopak tambahan dan lingkaran kelopak yang kedua mempunyai 6 buah kelopak yang saling bersatu
(berlekatan) disebut juga kelopak tambahan (epicalyx). Mahkotanya (C) berjumlah 5 dengan letaknya berseling dan berbentuk bulat telur terbalik. Benang sari berjumlah banyak yang menumpang
pada mahkota bunga, kemudian di atasnya terdapat 5 buah putik (G) yang saling.
Bakal buah berada dibawah mahkota bunga namun masih menumpang di dasar bunga. Bunga sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu
terdapatnya ‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian
bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian
pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun-daun mahkota, sehingga bila mahkota
bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama-sama dengan
benang-benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Sehingga menurut pengamatan, bunga sepatu ini memiliki rumus:
☿* K6 + (5), C5, A~, G5
Bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena
dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga tumbuh pada ketiak daun dan
menggantung, memiliki ukuran cukup besar.
5.
Bunga Tasbih (Canna sp)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia :
Cannaceae
Genus : Canna
Species : Canna sp
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kembang sepatu juga termasuk bunga berumah satu atau bunga banci (☿) karena memiliki 2 alat kelamin sekaligus (hermaphroditus) yaitu putik dan benang
sari. Bunga ini memiliki 3 kelopak yang tersusun dalam satu lingkaran.
Mahkotanya juga berjumlah 3 lembar yang tersusun dalam satu lingkaran.
Benang sari berbentuk lembaran yang menarik berjumlah 5 buah dan tersusun dalam
satu lingkaran.
Jumlah putiknya (G) 3 buah yang terletak paling bawah dan berlekatan serta
letaknya menumpang . Bakal buahnya tenggelam pada dasar bunga yang terjadi dari 3 daun
buah yang berlekatan. Bunga ini bersimetri tunggal (zigomorf).
Bunga ini dikatakan bersimetri tunggal karena bunga ini dapat dilipat 1 kali
lipatan dimana lipatan tersebut setangkup. Sehingga menurut pengamatan, rumus
bunga pada bunga tasbih yaitu:
☿ ↑ K3, C3, A5, G(3)
Bunga tasbih merupakan bunga majemuk yang
mempunyai karangan bunga yang kerap kali bercabang, bunga dalam bulir atau
tandan, tangkainya pendek atau duduk, kelopak daun tidak sama dan kerap kali
berwarna seperti mahkota, akan tetapi ukurannya lebih kecil.
6.
Bunga Teratai (Nymphaea lotus)
Klasifikasi:
Kingdom
: Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Magnolidae
Ordo : Nymphaeales
Familia :
Nymphaeaceae
Genus :
Nymphaea
Species : Nymphaea lotus L.
Sumber : Steenis,
2002
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga kembang sepatu juga termasuk bunga berumah satu atau bunga banci (☿) karena memiliki 2 alat kelamin sekaligus (hermaphroditus) yaitu putik dan benang sari. Kelopak dan mahkotanya tidak dapat dibedakan, karena itu disebut tenda
bunga. Tenda bunga berlapis-lapis saling lepas, lapisan
pertama berjumlah 5 dan kedua berjumlah 5 buah, lapisan
ketiga berjumlah 7 buah, lapisan keempat berjumlah 8 dan lapisan kelima berjumlah 4 buah. Sehingga
jumlah semuanya ada 29 buah. Bunga teratai memiliki banyak benang sari yang terkumpul
berbentuk pipih, terletak disebelah dalam tenda bunga. Putik berjumlah satu dan tidak berlekatan satu sama lain tetapi kepala
putiknya memusat pada satu titik sehingga seperti lingkaran. Bunga ini bersifat
simetri banyak, artinya, dapat dilipat setangkup lebih dari dua kali/dua
posisi. Sehingga menurut pengamatan, bunga teratai memiliki rumus bunga yakni:
☿* P5+ 5 + 7 + 8 + 4, A~, G1
VI. KESIMPULAN
1. Diagram bunga merupakan suatu gambaran proyeksi pada
bidang datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang yaitu daun-daun
kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian lain.
2. Rumus bunga adalah lambang-lambang yang dipakai dalam
rumus bunga memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis
kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan
angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga.
a.
Huruf K untuk
kelopak bunga (calyx)
b.
Huruf C untuk
mahkota bunga atau tajuk bunga (corolla)
c.
Huruf A untuk
benang sari (androecium)
d.
Huruf G untuk putik (gynaecium)
e.
Huruf P untuk
tenda bunga (perigonium)
3. Rumus bunga alamanda (Allamanda cathartica) yaitu ☿ * K5, C(5), A~, G1
4. Rumus bunga kertas (Bougainvillea spectabilis)
yaitu ☿* P 3, A 8, G 1
5. Rumus bunga anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
yaitu ☿↑ P5, A3, G1
6.
Rumus bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) yaitu ☿* K6 + (5), C5, A~, G5
7.
Rumus bunga
tasbih (Canna sp) yaitu ☿ ↑ K3, C3, A5, G(3)
Rumus bunga teratai (Nymphaea lotus L.)yaitu ☿* P5 + 5 + 7 + 8 + 4, A~,G1
0 komentar:
Posting Komentar