Kembang Sepatu
(Hibiscus
rosa-sinensis)
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species :
Hibiscus rosa-sinensis L.
BATANG
Tanaman Kembang
Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
mempunyai bentuk batang bulat, berkayu keras, diameter sekitar ± 9 cm,
tingginya sekitar ± 3, tangkai daun silindris, sisi atas tegak pipih dan
menebal pada pangkalnya. Tangkai
bunga beruas.
DAUN
Kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis L.) memiliki jumlah daun pada tiap buku sebanyak satu daun
dan tersebar. Daun kembang sepatu termasuk daun tidak lengkap karena mempunyai tangkai daun, helaian daun dan tidak mempunyai pelepah daun.
Pada Daun, tepinya beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm,
lebar 5-11 cm, warna hijau muda, hijau. Daun penumpu kecil berbentuk rambut
tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk
satu tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun yang berubah bentuk
dan warna.
Rumus daun merupakan
perbandingan banyaknya daun yang tegak lurus yang dikelilingi garis spiral pada
batang (a) dan jumlah daun yang dilewati (b) = a/b. Rumus ini diperoleh dengan
menentukan daun pertama sebagai patokan (∆o), kemudian menentukan daun di
atasnya yang persis tegak lurus dengan daun pertama tadi, setelah daun yang
sejajar didapatkan, baru menghitung jumlah daun pertama sampai daun yang tegak
lurus tadi, tetapi menghitung daunnya dimulai dari daun kedua. Pada kembang
sepatu, untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral
tadi mengelilingi batang 2 kali, dan jumlah daun yang dilewati selama itu
adalah 5 kali, maka perbandingan kedua bilangan tadi akan merupakan pecahan
2/5, itulah rumus daun (divergensi)nya. Pada rumus
daun yaitu 2/5 kita dapat melihat
daun pertama letaknya sama dengan daun ke enam begitu juga daun ke dua sama
dengan daun ke tujuh, karena melewati 5 daun. Dengan menggunakan rumus daun dapat menggunakan jarak sudut antara
dua daun yang berturut-turut yaitu dikali besarnya lingkaran = a/b x 360˚. Sudut yang berdekatan antara dua daun ini
disebut dengan sudut divergensi . Pada ranting kembang sepatu sudut yang dibentuk antara dua daun yang
berdekatan yang besarnya selalu sama yaitu 144˚.
BUNGA
Bunga
sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) tergolong ke dalam jenis bunga lengkap karena memiliki
bagian-bagian atau struktur penyusun bunga yang lengkap. Bunga sepatu ini mempunyai bagian - bagian bunga yaitu diantaranya: kepala putik, benang
sari, mahkota, kelopak, dan kelopak tambahan. Bunga ini memilki bunga yang besar dan terpencar atau
tepisah-pisah (flores sparsi).
Bunga
sepatu berbentuk terompet di ketiak daun. Kelopak bentuk lonceng, berbagi
lima, berwarna hijau kekuningan. Setiap
bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang masing-masing dilindungi oleh
kelopak tambahan (epicalyx) yang berjumlah 7. Hal ini membuat kelopak
bunga seperti terdiri dari dua lapis kelopak bunga. Epicalyx berbentuk lanset
garis. Hampir selalu lebih pendek dari pada calyx. Calyx berbentuk tabung
setengah bercangap lima. Corolla berbentuk bulat telur terbalik, seperti baji,
dengan panjang 5,5-8,5 cm. Warna bunga merah dnegan noda tua pada pangkal. Dasar bunganya berbentuk seperti
cawan, yakni daun-daun kelopak duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti
cawan tadi, sedangkan putik di tengah di tengah pada bagian dasar bunga yang
lebih rendah letaknya daripada temapat duduknya kelopak dan tajuk bunga.
Tangkai bunganya (pedicellus) agak
panjang.
Berdasarkan simetri pada bunga, bunga sepatu tergolong
bunga bersimetri banyak atau beraturan (polysimetri, regularis, atau
actinomorphus). Bunganya terletak di ujung,
dan bakal buah terletak di dasar. Tangkai
putik yang berwarna merah berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari
berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari
yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal (mono=satu, adelphus=tukal)
sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Benang sarinya banyak dan
kepala sari berwarna kuning. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul
berbilik lima. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa
mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Berdasarkan alat kelaminnya, bunga
sepatu juga tergolong ke dalam jenis bunga sempurna karena ia memiliki putik
dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal tersebut, bunga sepatu juga dapat
disebut bunga hermafrodit atau banci. Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu
bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril adalah bagian
bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri dari
ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung
(brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan
bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda
dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ
reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum).
Bunga sepatu mempunyai bagian-bagian bunga yaitu pada bagian terluar
terdapat kelopak (calyx) yang tersusun atas dua
lingkaran, lingkaran kelopak yang pertama berjumlah 5
buah kelopak saling lepas (kelopak asli), ukurannya
lebih besar dibandingkan dengan ukuran kelopak tambahan dan lingkaran
kelopak yang kedua mempunyai 6 buah kelopak yang
saling bersatu (berlekatan) disebut juga kelopak tambahan (epicalyx). Mahkotanya (C) berjumlah 5 dengan
letaknya berseling dan berbentuk bulat telur terbalik. Benang sari berjumlah banyak yang menumpang
pada mahkota bunga, kemudian di atasnya terdapat 5 buah putik (G) yang saling. Bakal buah
berada dibawah mahkota bunga namun masih menumpang di dasar bunga. Bunga sepatu termasuk bangsa malvales,
mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya ‘columna’, yaitu bagian bunga yang
terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang
menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun-daun
mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari
bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan meninggalkan kelopak dan
bakal buah saja. Sehingga
menurut pengamatan, bunga sepatu ini memiliki rumus:
☿* K6 + (5), C5, A~, G5
Bunga sepatu
termasuk bunga tunggal karena dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga.
Bunga tumbuh pada ketiak daun dan menggantung, memiliki ukuran cukup besar.
Bunga sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia
Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis.
Tanaman bunga sepatu tergolong ke dalam tanaman perdu atau semak tahunan yang
tumbuh tegak. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang
tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga
musim gugur.
Menurut
literatur, Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan
tanaman perdu dengan tinggi 1-4 m. Memiliki daun bertangkai, bulat telur,
meruncing, kebanyakan tidak berlekuk, bergerigi kasar, dengan ujung runcing dan
pangkal bertulang daun menjari. Daun penumpu berbentuk garis. Tangkai bunga
beruas. Bunga berdiri sendiri, berada di ketiak batang, tidak atau sedikit
menggantung. Kelopak berbentuk tabung. Daun mahkota bulat telur terbalik dengan
panjang sekitar 5,5-8,5 cm, merah dengan noda tua pada pangkalnya, berwarna
daging, oranye, atau kuning. Panjang tabung benang sari kurang lebih sama
seperti mahkotanya (Steenis C.G.G.J., 2008).
0 komentar:
Posting Komentar