Senin, 08 Juni 2015

Kembang sepatu



Kembang Sepatu
(Hibiscus rosa-sinensis)


Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Malvales
Family             : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Species            : Hibiscus rosa-sinensis L.

BATANG
Tanaman Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) mempunyai bentuk batang bulat, berkayu keras, diameter sekitar ± 9 cm, tingginya sekitar ± 3, tangkai daun silindris, sisi atas tegak pipih dan menebal pada pangkalnya. Tangkai bunga beruas.

DAUN
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) memiliki jumlah daun pada tiap buku sebanyak satu daun dan tersebar. Daun kembang sepatu termasuk daun tidak lengkap karena mempunyai tangkai daun, helaian daun dan tidak mempunyai pelepah daun. Pada Daun, tepinya beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, warna hijau muda, hijau. Daun penumpu kecil berbentuk rambut tidak persisten (stipula), terdapat dipucuk tanaman mempunyai stamen membentuk satu tabung disebut stamenal colloum jadi stamen ini yaitu daun yang berubah bentuk dan warna. 
Rumus daun merupakan perbandingan banyaknya daun yang tegak lurus yang dikelilingi garis spiral pada batang (a) dan jumlah daun yang dilewati (b) = a/b. Rumus ini diperoleh dengan menentukan daun pertama sebagai patokan (∆o), kemudian menentukan daun di atasnya yang persis tegak lurus dengan daun pertama tadi, setelah daun yang sejajar didapatkan, baru menghitung jumlah daun pertama sampai daun yang tegak lurus tadi, tetapi menghitung daunnya dimulai dari daun kedua. Pada kembang sepatu, untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun permulaan garis spiral tadi mengelilingi batang 2 kali, dan jumlah daun yang dilewati selama itu adalah 5 kali, maka perbandingan kedua bilangan tadi akan merupakan pecahan 2/5, itulah rumus daun (divergensi)nya. Pada rumus daun yaitu 2/5 kita dapat melihat daun pertama letaknya sama dengan daun ke enam begitu juga daun ke dua sama dengan daun ke tujuh, karena melewati 5 daun. Dengan menggunakan rumus daun dapat menggunakan jarak sudut antara dua daun yang berturut-turut yaitu dikali besarnya lingkaran = a/b x 360˚. Sudut yang berdekatan antara dua daun ini disebut dengan sudut divergensi . Pada ranting kembang sepatu  sudut yang dibentuk antara dua daun yang berdekatan yang besarnya selalu sama yaitu 144˚.

BUNGA
                        Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) tergolong ke dalam jenis bunga lengkap karena memiliki bagian-bagian atau struktur penyusun bunga yang lengkap. Bunga sepatu ini mempunyai bagian - bagian bunga yaitu diantaranya: kepala putik, benang sari, mahkota, kelopak, dan kelopak tambahan. Bunga ini memilki bunga yang besar dan terpencar atau tepisah-pisah (flores sparsi).               
                                          Bunga sepatu berbentuk terompet di ketiak daun. Kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, berwarna hijau kekuningan. Setiap bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang masing-masing dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) yang berjumlah 7. Hal ini membuat kelopak bunga seperti terdiri dari dua lapis kelopak bunga. Epicalyx berbentuk lanset garis. Hampir selalu lebih pendek dari pada calyx. Calyx berbentuk tabung setengah bercangap lima. Corolla berbentuk bulat telur terbalik, seperti baji, dengan panjang 5,5-8,5 cm. Warna bunga merah dnegan noda tua pada pangkal. Dasar bunganya berbentuk seperti cawan, yakni daun-daun kelopak duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan tadi, sedangkan putik di tengah di tengah pada bagian dasar bunga yang lebih rendah letaknya daripada temapat duduknya kelopak dan tajuk bunga. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang.
Berdasarkan simetri pada bunga, bunga sepatu tergolong bunga bersimetri banyak atau beraturan (polysimetri, regularis, atau actinomorphus). Bunganya terletak di ujung, dan bakal buah terletak di dasar. Tangkai putik yang berwarna merah berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Tanaman ini memiliki benang sari yang filamen seluruhnya bersatu dalam satu berkas/setukal (mono=satu, adelphus=tukal) sehingga membentuk tabung yang membungkus putik. Benang sarinya banyak dan kepala sari berwarna kuning. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping.
Berdasarkan alat kelaminnya, bunga sepatu juga tergolong ke dalam jenis bunga sempurna karena ia memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga. Karena hal tersebut, bunga sepatu juga dapat disebut bunga hermafrodit atau banci. Bunga sepatu terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian steril dan bagian fertil. Bagian steril adalah bagian bunga yang bukan merupakan organ reproduksi. Bagian steril bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), daun pelindung (brachtea), dasar bunga (receptacle), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga yang meliputi kelopak bunga (sepal) dan mahkota bunga (petal). Berbeda dengan bagian steril, bagian fertil bunga adalah bagian yang merupakan organ reproduksi yang benang sari dan putik (pistillum). 
Bunga sepatu mempunyai bagian-bagian bunga yaitu pada bagian terluar terdapat kelopak (calyx) yang tersusun atas dua lingkaran, lingkaran kelopak yang pertama berjumlah 5 buah kelopak  saling lepas (kelopak asli), ukurannya  lebih besar dibandingkan dengan ukuran kelopak tambahan dan lingkaran kelopak yang kedua mempunyai 6 buah kelopak yang saling bersatu (berlekatan) disebut juga kelopak tambahan (epicalyx). Mahkotanya (C) berjumlah 5 dengan letaknya berseling dan berbentuk bulat telur terbalik. Benang sari berjumlah banyak yang menumpang pada mahkota bunga, kemudian di atasnya terdapat 5 buah putik (G) yang saling. Bakal buah berada dibawah mahkota bunga namun masih menumpang di dasar bunga. Bunga sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya ‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun-daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Sehingga menurut pengamatan, bunga sepatu ini memiliki rumus:



 
    * K6 + (5), C5, A~, G5

Bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena dalam satu tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga tumbuh pada ketiak daun dan menggantung, memiliki ukuran cukup besar.
Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Tanaman bunga sepatu tergolong ke dalam tanaman perdu atau semak tahunan yang tumbuh tegak. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
Menurut literatur, Bunga kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan tanaman perdu dengan tinggi 1-4 m. Memiliki daun bertangkai, bulat telur, meruncing, kebanyakan tidak berlekuk, bergerigi kasar, dengan ujung runcing dan pangkal bertulang daun menjari. Daun penumpu berbentuk garis. Tangkai bunga beruas. Bunga berdiri sendiri, berada di ketiak batang, tidak atau sedikit menggantung. Kelopak berbentuk tabung. Daun mahkota bulat telur terbalik dengan panjang sekitar 5,5-8,5 cm, merah dengan noda tua pada pangkalnya, berwarna daging, oranye, atau kuning. Panjang tabung benang sari kurang lebih sama seperti mahkotanya (Steenis C.G.G.J., 2008).

0 komentar:

Posting Komentar