Kembang Telang
(Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria
ternatea L.
Sumber :
Cronquist, 1981
Kembang telang merupakan tumbuhan berhabitus herba,
tipe batang herbaceous. Bentuk
batang bulat dan pada permukaannya memiliki rambut-rambut kecil. Arah tumbuhnya
membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) karena arah belitan yang berlawanan
arah putaran jarum. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang
pembelit dan meliliti penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang
membelit itu, maka penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita.
Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang
cukup panjang atau bersifat sirung panjang. Percabangan pada pisang adalah monopodial. Cara
percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena
lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada
cabang-cabangnya. Pada pengamatan didapat juga bagian-bagian
kembang telang, yaitu batang, daun, bunga, buku-buku batang, dan ruas-ruas
batang.
Tumbuhan
ini termasuk tumbuhan anual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni umurnya
kurang dari 1 tahun. Kembang
telang adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi
hutan. Tumbuhan anggota polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun
sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya
Morfologi Tumbuhan (1985), arah tumbuh batang kembang telang adalah membelit ke
kiri.
Bunga
telang merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya
yaitu anak payung menggarpu. Pada bunga telang mahkotanya berwarna ungu yang
mempunyai ciri khas yaitu putik dan benang sari yang tersembunyi atau tidak
nampak dari luar. Pada mahkota
bunganya ada beberapa mahkota bunga yang terletak di tengah mengalami
modifikasi sehingga menjadi sebuah mahkota pelindung, dan apabila mahkota
tersebut kita buka maka di dalamnya terdapat semacam tangkai atau yang disebut
stilus, stilus ini terdapat membengkok di dalam mahkota pelindung dan apabila
diluruskan maka akan terlihat benang-benang sari yang menempel pada stilus
tersebut dan di puncak stilus terdapat satu buah kepala putik. Pada bunga ini benang sarinya berjumlah 10 buah, tersusun atas dua
berkas, berkas pertama tersusun dari 7 benang sari sedangkan berkas kedua
tersusun atas 3 benang sari. Putik pada bunga ini berbentuk lembaran pipih
seperti daun. Kelopak bunga berjumlah 5 buah yang berdekatan dengan dua
lingkaran sedangka mahkota bunga berjumlah 3 buah dan berlekatan.
Menurut literatur (Steenis, 2003), Bunga dengan bendera mengarah
ke bawah, jarang berumah dua, tangkai karangan bunga sampai 1,5 cm; anak
tangkai bunga lk 0,5 cm. Daun pelindung pada pangkal kelopak oval lebar sampai
bentuk lingkaran, bergaris, panjang 0,5-1 cm. Kelopak tinggi 1,5-2,5 cm, boleh
dikatakan gundul; taju 5 runcing. Bidang bendera yang oval atau bulat telur
terbalik, biru tua, biru muda, violet, atau putih, di tengah dengan noda yang
kuning pucat dilingkungi tepi yang putih, panjang 4-5 cm; di luar dengan rambut
kait yang banyak; lunas bergandengan dengan sayap dan lebih pendek.
0 komentar:
Posting Komentar