Senin, 23 Maret 2015

Laporan Praktikum Zoologi Invertebrata 1






PRAKTIKUM I
Topik                   : Protozoa
Tujuan                 : Mengenal beberapa anggota phylum Protozoa yang hidup
                              bebas di air tawar.
Hari/Tanggal        : Kamis/ 19 Februari dan 26 Februari 2015
Tempat                : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin



I.       ALAT DAN BAHAN
ALAT:
1.    Pipet tetes                             7.   Gelas kimia
2.    Kaca benda                           8.   Gelas aqua sebanyak 12 buah
3.    Kaca penunup                       9.   Gelang karet
4.    Mikroskop                            10. Plastik transparan
5.    Kompor gas                          11. Kertas karbon 5 lembar
6.    Panci                                     12. Tissue
BAHAN :
1.   Air kolam
2.   Air sawah
3.   Air selokan
4.   Air selokan
5.   Kotoran ayam kering
6.   Jerami

II.       CARA KERJA
A.    Medium biasa
1.   Mengambil 2-3 tetes air comberan, kolam, sawah, dan selokan dengan menggunakan pipet tetes, kemudian meletakkan pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutup.
2.     Mengamati protozoa apa saja yang tampak dimikroskop.
3.     Menggambar morfologi hewan-hewan tersebut dan menyebutkan bagian-bagiannya.
B.     Medium biakan
1.      Merebus 200 gram jerami dengan air sebanyak ± 2 liter selama 15 menit.
2.    Mendinginkan air rebusan, menyaringnya lalu mengambil sebanyak 80 ml air rebusan dan memasukkan ke dalam gelas aqua.
3.      Menambahkan kotoran ayam kering dan sedikit jerami ke dalam gelas aqua.
4.      Memasukkan air bahan sebanyak 20 ml.
5.   Memberikan perlakuan gelas aqua A (4 buah) dalam keadaan transparan, sedangkan gelas aqua B (4 buah) dalam keadaan tertutup kertas karbon.
6.      Membiarkan media biakan selama satu minggu.
7.      Melakukan pengamatan dengan mikroskop setelah satu minggu.

III.             TEORI DASAR
Protozoa adalah hewan – hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme  yang sempurna. Ukuran tubuh mikroskopis, sangat beranikaragam morfologi, fisiologi dan perkembangbiakannya. Habitatnya diar tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain. Alat gerak pseudopodia, fagellum, silia dan ada yang tanpa alat gerak.
Protozoa mempunyai lebih dari 30.000 spesies dengan beberapa sifat karakteristiknya. Ada beberapa spesies yang bersifat patogen pada manusia dan hewan, beberapa spesies berperan penting dalam simbiosa dengan Ruminantia, sebagai mikroorganisme pada serangga, berperanan didalam proses mikrobiologi tanah, mikrobiologi air, dan sebagainya. Sifatnya dapat hidup dengan syarat kehidupan yang minimal, sebab jasad ini dapat menggunakan bakteria maupun protozoa lainnya sebagai sumber makanannya. Di dalam keadaan yang tidak sesuai untuk pertumbuhannya beberapa spesies dapat membentuk kista, yaitu bentuk sel yang dilindungi oleh dinding sel tebal. Protozoa terbagi menjadi 5 kelas :
          1.      Rhizopoda (Sarcodina)
       Hewan-hewan ini bergerak dengan kaki semu (Pseupodia). Hewan ini kebanyakan hidup bebas dalam air tawar  atau air laut, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Contohnya:
a.         Amoeba proteus, memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
b.        Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)
c.          Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut dan radang gusi (Gingivitis)
d.        Foraminifera sp., fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
e.          Radiolaria sp., endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan
untuk bahan penggosok.

           2.      Flagellata (Mastigophora)
   Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini mempunyai alat gerak satu atau lebih flagel atau (bulu cambuk). Bentuk tubuhnya lebih tetap dan tidak memiliki rangka luar tubuh. Tempat hidup hewan ini biasanya di laut, air tawar dan parasit pada tubuh  hewan atau manusia. Contohnya : Euglena, Volvox, Tripanosoma dan Trichomonas. Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
a.       Golongan phytonagellata
1.         Euglena viridis (makhluk hidup peralihah antara protozoa
dengan ganggang)
2.          Volvox globator (makhluk hidup peralihan antara
protozoa dengan ganggang)
3.         Noctiluca millaris (hidup di laut dan dapat mengeluarkan
cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
b.    Golongan Zooflagellata, contohnya :
1.      Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense.
Menyebabkan penyakit tidur di Afrika dengan vektor (pembawa)
lalat Tsetse (Glossina sp.)
2.         Trypanosoma gambiense vektornya Glossina palpalis tsetse
sungai
3.         Trypanosoma rhodeslense vektornya Glossina morsitans
 tsetse semak
4.         Trypanosoma cruzl  penyakit chagas
5.         Trypanosoma evansi penyakit surra, pada hewan ternak (sapi).
6.         Leishmaniadonovani  penyakit kalanzar
7.         Trichomonas vaginalis  penyakit keputihan

          3.      Ciliata(Ciliphora)
            Hewan-hewan kelas ini memiliki alat gerak berupa cillia (rambut getar) untuk bergerak atau mencari makan. Hidupnya mandiri atau sebagai komensal dalam saluran pencernaan herbivore dan sebagainya. Hidupnya dalam kolam. Cara reproduksi aseksual (membelah diri) dan  seksual (konyugasi). Contoh Cilliata :
        1.      Paramaecium caudatum, disebut binatang sandal, yang memiliki dua jenis vakuola yaitu  vakuola makanan dan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk mengatur kesetimbangan tekanan osmosis (osmoregulator). Memiliki dua jenis inti Makronukleus dan Mikronukleus (inti reproduktif).
          2.      Balantidium coli, menyebabkan penyakit diare.
           4.      Sporozoa
Secara praktis sprozoa adalah parasit karena dia tidak memilk alat gerak dan vakoula kontraktil. Tubuhnya sederhana, berbentuk bulat panjang dengan sebuah nukleus. Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Contohnya: Bebesia, Theleria, Moonocyctis dan Eimeria. Marga sporozoa yang berhubungan dengan kesehatan manusia yaitu Toxopinsma dan Plasmodium. Jenis-jenisnya antara lain:
a.         Plasmodium falciparum menyebabkan malaria tropika, melakukan sporulasi tiap hari
b.        Plasmodium vivax menyebabkan malaria tertian, melakukan sporulasi tiap hari ke-3 (48 jam)
c.         Plasmodium malariae penyebab malaria knartana, melakukan sporulasi tiap hari ke-4 (72 jam)
d.        Plasmodiumovale penyebab malaria ovale

IV. HASIL PENGAMATAN

Medium Biasa
No.
Kelompok
Nama Spesies
Air Selokan
Air Comberan
Air Kolam
Air Sawah
Sketsa



1.



2



Euglena viridis



-



ü   
-
-








Medium Biakan Transparan
No.
Kelompok
Nama Spesies
Air Selokan
Air Comberan
Air Kolam
Air Sawah
Sketsa


1.


1


Euglena viridis


-


-


ü   


-







2


4


Paramecium caudatum



ü   


-


ü   


-








3.


4


Euglena viridis


-


-


-


ü   







4.


5


Volvox globator


ü   


-


-


-







5.


6


Paramecium caudatum



-


-


-


ü   








6.


7


Amoeba sp


-


-


-


ü   








7.


7


Euglena viridis


-


ü   


-


-








8.


7


Paramecium caudatum



-


ü   


-


-







Medium Biakan Karbon
No.
Kelompok
Nama Spesies
Air Selokan
Air Comberan
Air Kolam
Air Sawah
Sketsa


1.


1


Paramecium caudatum



-


-


-


ü   








2.


1


Euglena viridis


-


-


ü   


-









3.



1



Volvox globator



-



-



ü   



-









4.


3


Paramecium caudatum



-


-


-


ü   








5.


4


Paramecium caudatum



-


-


ü   


ü   








6.


5


Volvox globator


-


-


ü   


-








7.


6


Paramecium caudatum



-


-


ü   


-








8.


8


Paramecium caudatum



-


-


-


ü   






 

  V.              ANALISIS DATA
1.             Amoeba sp.
 


                          Gambar 1. Amoeba sp.

                   Klasifikasi: 
Kingdom              : Animalia 
Phylum                 : Protoza
Sub phylum          : Plasmoderma
Classis                  : Sarcodina
Sub Classis           : Rhizopoda
Ordo                     : Amoebima
Family                  : Amoebioae
Genus                   : Amoeba
                   Species                 : Amoeba sp           
                   Sumber:                : Kastawi, 2003
Berdasarkan hasil pengamatan, Amoeba sp  ini ditemukan pada air sawah dalam gelas transparan pada medium biakan. Namun pada hakikatnya protozoa ini habitatnya adalah air tawar.
Bentuk tubuh dari Amoeba sp tidak tetap. Tubuhnya memiliki nucleus, vakoula kontraktil dan vakuola makanan serta membran sel. Amoeba bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan menonjolkan bagian tubuhnya seperti jari yang disebut pseudopodia, gerakannya ini disebut amoeboid. Perkembangbiakan pada amoeba adalah membelah diri. Amoeba banyak terdapat di lumpur-lumpur, dibagian dasar kolam, sawah,sungai, danau, atau tempat-tempat lain yang berair dan banyak mengandung sisa-sisa organisme,
Pengambilan makanan terjadi tanpa bantuan bagian bentuk mulut dan dapat terjadi dibagian mana saja pada permukaan tubuh dimana makanan berupa protozoa yang ditelang melalui permukaan tubuh yang membujur keluar (Jasin, 1992). Perkembangan dalam reproduksi amoeba sp merupakan pertumbuhan yang sederhana, sel sebagai hasil pembelahan binary jadi sel yang penuh dengan keunikan volume secara perlahan-lahan. Hewan ini bernapas dengan cara difusi.
2.        Euglena viridis
Klasifikasi              :
Kingdom                : Animalia
Phylum                   : Protozoa
Superclass               : Mastigophora
Class                       : Phytomastigoporea
Ordo                       : Euglenida
Famili                     : Euglenidae
Genus                     : Euglena
Spesies                    : Euglena viridis
Sumber                   : Hegner. 1968
Berdasarkan hasil pengamatan, Euglena viridis ditemukan di air comberan pada medium biasa dan di air comberan, kolam, dan sawah pada medium biakan terang serta di air kolam pada medium biakan gelap. Euglena banyak dijumpai di kolam-kolam dan sering memberikan warnahijau pada air kolam. Hal ini disebabkan hewan tersebut memiliki kloroplasdidalam tubuhnya. Euglena terdapat di air tawar, misal di sawah. Bentuk tubuh seloval memanjang, pada mulut sel terdapat cambuk atau flagel dan digunakan untuk bergerak. Dekat mulut terdapat bintik mata (stigma) yang gunanya untuk membedakan gelap dan terang.
Euglena viridis yang mempunyai bagian yaitu silia, kloroplas, dan vakoula kontraktil. Euglena viridis ini digolongkan dalam kelas phytomastigophorea karena pada tubuhnya mempunyai satu flagel. Euglena adalah hewan bersel satu, mempunyai bentuk yang panjang, runcing pada anterior dan tumpul pada posterior. Bentuk tubuhnya relatif tetap karena hewan ini ditutupi oleh selaput tipis yang disebut pelikel. Sebelah dalam felikel terdapat ektoplasma yang mengelilingi bagian utamanya yaitu endoplasma. Pada bagian ujung anterior terdapat mulut sel (cytostome) yang berhubungan secara langsung ke bagian kerongkongan sel (cytopharynx). Lapisan luar yang memadat disebut ektoplasma dan bagian di sebelah disebut endoplasma yang wujudnya padat. Euglena viridis terkadang bergerak sangat cepat dengan cara membelit dengan jalan mengubah bentuk tubuh dari pendek menjadi panjang dan langsing.
Euglena viridis memiliki klorofil sehingga dia dapat membentuk makanannya sendiri (autotrof) melalui proses fotosintesis dan organisme tersebut dikenal sebagai organisme yang nutrisinya secara holofilik. Pada suatu kultur yang cukup mengandung makanan, Euglena viridis akan melakukan reproduksi secara cepat dengan membelah diri secara membujur melalui pembelahan biner.



3.     Paramecium caudatum


Kingdom   : Animalia
Phylum      : Protozoa
Superclass : Cilliata
Class          : Holotriohea
Order         : Hymonostimatida
Famili        : Holotrichidae
Genus        : Paramecium
Species      : Paramecium caudatum
 Sumber      : Hegner. 1968
          Berdasarkan hasil pengamatan,  Paramecium caudatum ditemukan di air selokan, air kolam, air sawah dan di air comberan pada medium yang ditutupi plastik transparan. Pada medium yang ditutupi kertas karbon ditemukan di air kolam dan air sawah. Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya, yang bergerak  melayang-layang di dalam air. Cara menangkap makanannya adalah dengan cara menggetarkan rambut (silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
          Paramecium berukuran sekitar 50-350 É°m yang telah memiliki selubung inti (Eukariot).     Protista ini memiliki dua inti dalam satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan regenerasi. Paramecium caudatum berkembang biak dengan membelah diri dan kongjugasi. Pada pembiakan membelah diri inti mikro terbelah menjadi dua bagian yang masing-masing bergerak kearah ujung  sel yang berlawan. Inti mikro membelah melintang menjadi dua: corong mkanan dan rongga yang berdenyut yang kedua terbentuk juga  dan disertai terjadinya lengkukan melintang yang membagi tubuh menjadi dua bagian yang sama besar. Dengan jalan demikian terjadilah dua jasad muada yang masing-masing diperlengkapi dngan organel yang sempurna.Habitat dari Paramecium yaitu hidup di perairan, biasanya stagnan, air hangat.
4.        Volvox globator

 Klasifikasi
 Kingdom : Animalia
 Filum       : Protozoa
 Class        : Phitomastigophora
 Ordo        : Phytomonadina
 Family      : Phytomonadideae
 Genus       : Volvox
 Spesies     : Volvox globator
 Sumber     :Jasin, 1992
Berdasarkan hasil pengamatan, Volvox globator ditemukan di air selokan pada medium yang ditutupi plastik transparan dan di air kolam pada medium yang ditutupi kertas karbon. Pada dasarnya, Volvox ditemukan hidup di air tawar, selokan, kolam, dan genangan air dangkal adalah tempat dimana organisme ini berkembang biak dengan baik. Bentuk tubuhnya macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Namun pada volvox ini berbentuk bola berukuran kecil. Pada setiap koloni Volvox terdapat hingga 50.000 sel berflagelata. Helai sitoplasma Volvox yang menghubungkan tiap sel membuat warna koloni menjadi kehijauan.

Perkembangbiakannya dengan dua cara yaitu dengan aseksual dan seksual. Peleburan mikro dan makro gamet membentuk zygot yang terbungkus oleh suatu dinding yang keras. Pada saat dimana keadaan dinding akan pecah dan membelah lalu membentuk koloni baru. Respirasi terjadi secara aerob atau anaerob pada respirasi aerob terjadi oksidasi dengan O2 yang masuk dalam tubuh dengan cara osmosis dan difusi melalui seluruh permukaan tubuh aerob pembongkaran zat komles jadi zat enzim. Proses pernapasan dengan masuknya oksigen dan keluarnya karbondioksida berlangsung dengan cara difusi di permukaan tubuh.
Antara satu sel dengan sel lainya yang saling berdekatan di hubungkan oleh benang-benang sitoplasma, makanan dari sekitar ditangkap dan sintesis oleh sel-sel vegetatif. Volvox diri atas ratusan sel yang digabungkan oleh suatu jalinan plotoplasma.. Sel-sel tersebut disebut sel somatis. Spesies ini berbentuk bola yang berongga dan rongga itu berisi bubur cair, pada dinding bagian luar tertanam 3-17 ribu sel secara individu dan memiliki dua flagel pada setiap sisi tubuhnya yang berfungsi sebagai pergerakan ( Jasin, 1992 ).
Berdasarkan hasil pengamatan, pada air yang jernih lebih sedikit mengandung protozoa dari pada air yang lebih kotor sebab pada air jernih keadaan airnya bersih sehingga sedikit terdapat makanan untuk protozoa seperti jasad renik dan lain-lain, sehingga kehidupan protozoa kurang didukung oleh lingkungannya.


VI.                KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1.    Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk   dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme yang sempurna.
2.    Alat gerak pada Protozoa yakni Flagella (rambut cambuk), Pseudopodia (kaki semu),        Silia (rambut getar), dan Sporozoa.
3.    Protozoa berkembang biak dengan membelah diri, tetapi ada juga yang mengadakan        konjugasi, dan membentuk spora.
4.    Cara mengambil makanannya ada yang saprozoik, holofitik, dan holozoik.
5.    Protozoa yang terdapat pada medium biasa antara lain Euglena viridis
6.  Protozoa yang tampak pada medium biakan yang ditutupi oleh plastik transparan antara lain Amoeba sp, Euglena viridis, Paramecium caudatum, dan Volvox globator
7. Protozoa yang tampak pada medium biakan yang ditutupi oleh plastik kertas karbon Euglena viridis, Paramecium caudatum, dan Volvox globator.
  
VII. DAFTAR PUSTAKA


Anonim b. 2015. http://studydroid.com/imageCards/05/tu/card-6224473-front.jpg diakses pada tanggal 4 Maret 2015
Anonim c. 2015. http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/e/ea/Euglena_diagram.jpg. diakses pada tanggal 4 Maret 2015
Anonim d. 2015. http://www.dr-ralf-wagner.de/Bilder/Paramecium-HF.jpg  diakses pada tanggal 4 Maret 2015
Halang, Bunda, Dharmono, Mahrudin, M.Arsyad, Amalia Rezeki. 2015. Penuntun Praktikum Zoologi Invertebrata. Jurusan: PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
Hegner, Robert.W. & Joseph G.Engemann. 1968. Invertebrates Zoologi. The Macmillan Company Collier-Macmilllan Limited : London.
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya :Sinar Wijaya.
Kastawi, Yusuf., dkk. 2003. Zoologi Avertebrata. Malang: UM Press
Soemadji. 2001. Zoologi. Jakarta: Universitas Terbuka

0 komentar:

Posting Komentar