Sabtu, 30 Mei 2015

Praktikum VII Morfologi Tumbuhan



PRAKTIKUM VIII
Topik               :     Akar dan Modifikasiya
Tujuan             : Mengenal tipe-tipe akar dan bentuk-bentuknya serta modifikasinya dari akar pada beberapa tumbuhan
Hari/ tanggal   :     Sabtu/ 2 Mei 2015
Tempat            :     Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
                       

I.       ALAT DAN BAHAN

Alat           : 1. Baki
                    2. Alat tulis
Bahan        : 1.  Rumput Teki (Cyperus rotundus)
2.    Lombok (Capsicum sp.)
3.    Terong (Solanum sp.)
4.    Wortel (Daucus carota L.)
5.    Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.    Singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
7.    Laos (Alpinia galanga)
8.    Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.    Padi (Oryza sativa L.)
10.  Benalu (Loranthus sp.)
11.  Sirih (Piper betle L.)

II.       CARA KERJA

                  1.      Menyiapkan alat dan bahan
                  2.      Mengamati dan menentukan bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar, tudung akar.
                  3.      Mengamati tipe-tipe perakaran: serabut, tunggang
                  4.      Mengamati bentuk  modifikasi akar: tombak, gasing, benang.
                  5.      Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar napas, akar tunjang, akar lutut, akar banir.
                  6.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.
                  7.      Membuat laporannya.

III.      TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya sudah merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :
1.      Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
2.      Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
3.      Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
4.      berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
            Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :
1.      Memperkuat berdirinya tumbuhan
2.      Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah.
3.      Mengangkut air dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4.      Tempat penimbunan makanan.
            Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu :
1.      Leher akar atau pangkal akar (collum)
2.      Ujung akar (apex radicis)
3.      Batang akar (corpus radicis)
4.      Cabang-cabang akar (radix lateralis)
5.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
6.      Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
7.      Tudung akar (calyptra)
            Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang (radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
1)      Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
            Akar tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa seperti :
a.       berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
b.      berbentuk gasing (napiformis)
c.       berbentuk benang (filiformis)
2)      Akar tunggang yang bercabang
            Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
            Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :
1.      Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
2.      Akar-akar serabut kaku keras dn cukup besar seperti tambang.
3.      Akar serabut besar-besar hampir seperti lengan.
            Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :
1.      Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2.      Akar penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3.      Akar pelekat (radix adligans)
4.      Akar pembelit (orrhus radicalis)
5.      Akar nafas (pneumatophora)
6.      Akar tunjang
7.      Akar lutut
8.      Akar banir.
V. ANALISIS DATA
1.      Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
            Klasifikasi :
            Kingdom         : Plantae
            Divisio             : Magnoliophyta
            Classis             : Liliopsida
            Sub classis       : Commelinidae.
            Ordo                : Cyperales.
            Familia            : Cyperaceae.
            Genus              : Cyperus.
            Species            : Cyperus rotundus L.
            Sumber            : Steenis, 2002
            Berdasarkan hasil pengamatan, rumput teki bertipe akar serabut yaitu akar yang memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar. Akar rumput teki memiliki banyak percabangan dan akar rumput teki memiliki banyak anak cabang akar, akar rumput teki memiliki rambut-rambut halus. Akar rumput teki tumbuh memanjang dan menyebar di dalam tanah. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti benang.
Tanaman rumput teki ini biasanya tumbuh berumpun, sehingga terdapat rimpang yang merayap berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif. Rimpang ini adalah modifikasi dari cabang yang berda di dalam tanah. Rimpang utuh berbentuk jorong/bulat panjang sampai bulat telur memanjang, bagian pangkal dan ujungnya meruncing, sangat keras, sukar patah. Panjang satu cm sampai 5,5 cm, garis tengah 7 mm sampai 1,5 cm. Warna coklat muda sampai coklat kehitaman, kadang-kadang berbintik putih, permukaan beruas-ruas, jarak antara tiap ruas sampai kurang lebih 4 mm. Pada permukaan rimpang terdapat tunas-tunas, pangkal akar, sisa-sisa pelepah dan serabut berasal dari sisa pelepah daun yang telah koyak. Sisa pelepah daun berupa lembaran-lembaran tipis berbentuk tidak beraturan berwarna coklat muda, coklat sampai kehitaman, terdapat terutama pada pertengahan sampai bagian ujung rimpang. Pada rimpangnya yang sudah tua terdapat banyak tunas yang menjadi umbi berwarna coklat atau hitam. Rasanya sepat kepahit-pahitan dan baunya wangi.
            Menurut literatur, rimpang menjalar, berbentuk kerucut yang besar pada pangkalnya, kadang - kadang  melekuk, berwarna cokelat, berambut halus berwarna cokelat atau cokelat kehitaman, keras, wangi dan panjang 1,5-4,5 cm dengan diameter 5-10 mm (Dalimartha, 2009)

2.      Akar Lombok (Capsicum sp.)

   Klasifikasi :
   Kingdom         : Plantae.
   Divisio             : Magnoliophyta.
   Classis             : Magnoliopsida.
   Subclassis        : Asteridae.
   Ordo                : Solanales.
   Familia            : Solanaceae.
   Genus              : Capsicum.
   Spesies            : Capsicum sp.
            Sumber            : Steenis, 2002
            Berdasarkan hasil pengamatan, akar pada tanaman lombok mempunyai sistem perakaran tunggang yang tumbuh lurus ke pusat bumi lombok memiliki akar tunggang karena tumbuhan lombok termasuk tumbuhan dikotil, dengan bentuk akar berupa benang. Akar tunggang yaitu akar pokok yang berasal dari akar lembaga. Kemudian akar lembaga tumbuh terus dan membentuk cabang-cabang akar yang banyak dengan ukuran yang lebih kecil daripada akar lembaga tadi. Bentuk akarnya adalah akar tunggang yang bercabang (ramosus) dan tidak memiliki modifikasi akar. Perakaran tanaman tidak dalam sehingga tanaman hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, porous (mudah menyerap air) dan subur.
Menurut literatur, akar tanaman cabai menyebar, tetapi dangkal.Cabang-cabang akar dan rambut-rambut banyak terdapat dipermukaan tanah, semakin kedalam akar-akar tersebut semakinberkurang. Ujung akar tanaman cabai hanya dapat menembus tanah sedalam 30-40 cm (Tjahjadi, 1993).

3.      Akar Terong (Solanum sp)

Klasifikasi :

Kingdom         : Plantae.
Divisio             : Magnoliophyta.
Classis             : Magnoliopsida.
Sub classis       : Asteridae.
Ordo                : Solanales.
Familia            : Solanaceae.
Genus              : Solanum.
Spesies            : Solanum sp
            Sumber            : Steenis, 2002
            Berdasarkan hasil pengamatan akar terong memiliki tipe akar tunggang dengan akar samping yang dangkal dan bertipe ramosus. Bentuk akarnya adalah benang karena walaupun seperti akar serabut namun tidak begitu mengalami percabangan dan tidak memiliki modifikasi akar. Pada terong dapat dilihat dengan jelas mana batang akar sehingga dapat dibedakan, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar primernya tumbuh terus menjadi akar pokok, pada akar ini kemudian tumbuh caang-cabang dan serabut akar. Arah tumbuh akar pokok geotropisme positif bersama rambut-rambut akarnya. Akar berwarna coklat. Akar pokok lebih kaku dibanding cabang-cabangnya dan panjang akar pokok lebih dominan dibanding cabangnya.

4.      Akar Wortel (Daucus carota L.)

Klasifikasi :

   Kingdom         : Plantae.
   Divisio             : Magnoliophyta.
   Classis             : Magnoliopsida.
   Sub Classis      : Rosidae.
   Ordo                : Apiales.
   Familia            : Apiaceae.
   Genus              : Daucus.
   Species            : Daucus carota L.
            Sumber            : Steenis, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, pada akar wortel merupakan akar tunggang yang tidak bercabang-cabang. Meskipun ada cabang tetapi berbentuk serabut kecil yang menyebar ke samping dengan warna kekuning-kuningan (putih gading). Akar wortel mempunyai bentuk yang istimewa yaitu bentuk tombak karena pangkalnya yang besar dan meruncing dan biasanya pada bagian ini menjadi tempat penimbunan makanan akar sebagai percabangan. Akarnya ini merupakan modifikasi yang disebut dengan umbi akar. Umbi akar ini berwarna kuning kemerahan dengan bentuk bulat dan memanjang berdiameter 6 cm dan panjang 30 cm tergantung varietesnya.
Menurut literatur, wortel (Daucus carota L.) adalah tanaman semusim berbentuk rumput yang mempunyai umbi berwarna kuning sampai kemerahan. Umbi ini terbentuk dari akar yang berubah bentuk dan fungsi sehingga bisa dikonsumsi (Sunarjono,1984).

5.      Akar Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)

Klasifikasi :

     Kingdom         : Plantae.
     Divisio             : Magnoliophyta.
     Classis             : Magnoliopsida.
     Sub Classis      : Caryophyllidae.
     Ordo                : Caryophyllales.
     Familia            : Chenopodiceae.
     Genus              : Pachyrrhizus.
     Species            : Pachyrrhizus erosus Urb.
     Sumber            : Steenis, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, bengkuang merupakan tanaman yang memiliki sistem perakaran tunggang. Akar bengkuang mengalami modifikasi menjadi umbi akar yang berfungsi sebagai tempat penimbunan makanan cadangan. Akar bengkuang berkembang menjadi umbi yang berbentuk bulat atau membulat seperti gasing yaitu memiliki pangkal akar yang besar dan membulat, cabangnya berupa akar-akar serabut yang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih dengan rasa yang manis. Ukuran umbi bengkuang bervariasi bergantung pada kultivar, dapat mencapai diameter 5-30 cm. Pada bengkuwang dapat dilihat dengan jelas mana pangkal akar dan ujung akarnya dan juga dapat ditemukan serabut akarnya. Akar atau umbi bengkuwang tidak mengandung racun seperti halnya pada batang dan daunnya. Akar bengkuang memiliki kemampuan untuk bersimbiosis dengan Rhizobium yang dapat menambat nitrogen dari udara.
6.      Akar Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub Classis      : Rosidae
Ordo                : Euphorbiales
Familia            : Euphorbiaceae
Genus              : Manihot
Species            : Manihot utilisima Burm. F
Sumber            : Cronquist 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman singkong memiliki akar serabut yang bentuknya serabut benang karena akar yang menyusun akar serabut tersebut kecil-kecil dan pada akarnya ini biasanya terdapat bagian yang mengalami pembesaran bagian inilah yang merupakan tempat menyimpan cadangan makanan. Bagian ini merupakan modifikasi dari akar yang disebut dengan umbi. Umbi atau akar pohon ini mempunyai panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning kuningan.
Menurut literatur, umbi yang terbentuk merupakan akar yang menggelembung dan berfungsi sebagai tempat penampung makanan cadangan. Bentuk umbi biasanya bulat memanjang, terdiri atas: kulit luar tipis (ari) berwarna kecokelat-coklatan (kering); kulit dalam agak tebal berwarna keputih-putihan (basah); dan daging berwarna putih atau kuning (tergantung varietasnya) yang mengandung sianida dengan kadar berbeda (Suprapti, 2005).
7.      Akar Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub Classis      : Zingeberidae
Ordo                : Zingiberales
Familia            : Zingiberaceae
Genus              : Alpinia
Species            : Alpinia galanga
Sumber            : Cronquist, 1981
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman laos memiliki sistem perakaran serabut dengan bentuk akar seperti benang. Akarnya merupakan modifikasi dari batang yaitu akar rimpang. Rimpang laos ini sebenarnya adalah perubahan bentuk atau hasil modifikasi dari batang berserta daun yang terdapat di dalam tanah. Bercabang-cabang, tumbuh mendatar, dan dari segi ujungnya dapat tumbuh tunas yang baru yang muncul di atas tanah, dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Rimpang kecil dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter sekitar 2-4 cm, dan bercabang-cabang. Bagian luar berwarna coklat agak kemerahan atau kuning kehijauan pucat, mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau kemerahan, keras mengkilap, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih. Daging rimpang yang sudah tua berserat kasar. Apabila dikeringkan, rimpang berubah menjadi agak kehijauan, dan seratnya menjadi keras dan liat. Berdasarkan ukuran rimpangnya, lengkuas juga dibedakan menjadi dua varitas, yaitu yang berimpang besar dan kecil. Oleh karena itu, paling tidak ada tiga kultivar lengkuas yang sudah dikenal, yang dibedakan berdasarkan ukuran dan warna rimpang,yaitu lengkuas merah, lengkuas putih besar, dan lengkuas putih kecil. Lengkuas mudah diperbanyak dengan potongan rimpang yang bermata atau bertunas.

8.        Akar Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)

  Klasifikasi :

       Kingdom       : Plantae
       Divisio           : Magnoliophyta
       Classis           : Liliopsida
       Sub Classis    : Liliidae
       Ordo              : Orchidales
       Familia          : Orchidaceae
       Genus            : Arachis
       Species          : Arachis flos-aeris
       Sumber          : Steenis, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, akar anggrek kalajengking merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang. Anggrek kalajengking mempunyai akar yang cukup unik yaitu memiliki perakaran gantung dan biasanya pada saat muda setelah agak tua akarnya akan menyentuh tanah dan berubah fungsi menjadi akar tunjang yang seakan-akan menunjang batang agar tidak roboh. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan air dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi batang. Akar anggrek berbentuk silindris, berdaging, lunak dan mudah patah. Bagian ujung akar meruncing, licin dan sedikit lengket. Dalam keadaan kering akan tampak berwarna putih keperakan pada bagian luarnya dan hanya pada bagian ujung akar saja yang berwarna hijau atau keunguan. Akar yang telah tua menjadi coklat dan mengering. Akar anggrek berfungsi mengambil, menyerap dan mengantarkan zat hara ke seluruh bagian tanaman. Fungsi lainnya adalah untuk menempelkan diri pada tempat atau media tumbuh. Akar ini juga berfotosintesis karena mengandung butiran klorofil.

9.        Akar Padi (Oryza sativa L.)

  Klasifikasi :

  Kingdom       : Plantae.

  Divisio           : Magnoliophyta.

  Classis           : Liliopsida.

  Sub Classis    : Commelinidae.

  Ordo              : Cyperales.

  Familia          : Poaceae.

  Genus            : Oryza.

  Species          : Oryza sativa L.

  Sumber          : Steenis, 2002

            Berdasarkan hasil pengamatan, pada padi yang kami amati memiliki tipe akar serabut, bentuk akarnya yaitu serabut benang dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil dan hal ini jelas merupakan ciri tanaman yang termasuk kelompok monokotil. Akarnya hanya terdiri atas cabang akar dan untuk serabut akarnya sangat sulit dilihat. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang. Pada akar padi ini tidak memiliki modifikasi akar.
            Menurut liteatur, akar pada tanaman padi dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu (1) akar tunggang, yaitu akar  yang tumbuh pada saat benih berkecambah; (2) akar serabut, yaitu akar yang tumbuh setelah padi berumur 5-6 hari dan berbentuk akar tunggang yang akan menjadi akar serabut; (3) akar rumput, yaitu akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut, dan merupakan saluran pada kulit akar yang berada di luar, serta berfungsi sebagai pengisap air dan zat makanan; (4) akar tanjuk, yaitu akar yang tumbuh dari ruas batang rendah (Aak, 1990).

10.  Akar Benalu (Loranthus sp)

Klasifikasi :

     Kingdom         : Plantae
     Divisio             : Magnoliophyta
     Classis             : Magnoliopsida
     Sub Classis      : Rosidae
     Ordo                : Santalales
     Familia            : Loranthaceae
     Genus              : Loranthus
     Species            : Loranthus sp
     Sumber            : Steenis, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, akar benalu merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya yaitu tunggang bercabang dan memiliki modifikasi akar penggerek atau akar penghisap. Akar penggerek atau akar penghisap yaitu akar-akar yang terdapat pada tumbuhan yang hidup sebagai parasit dan berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya. Akar penggerek ini berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya. Akarnya ini berupa haustorium yang merupakan penghubung antara benalu dengan inangnya, dan modifikasi akar ini akan menembus kulit dari inangnya tapi tidak sampai ke bagian kayu yang dalam, melalui akar ini benalu mengambil sari makanan dari inangnya. Loranthus sp  tergolong kedalam kelompok tumbuhan yang yang hanya mengambil makanan yang bersifat anorganik saja dari inangnya, karena tumbuhan parasit ini mempunyai daun yang berklorofil yang dapat digunakan untuk mengadakan fotosintesis maupun asimilasi.

11.  Akar Tanaman sirih (Piper betle L.)

Klasifikasi :

     Kingdom         : Plantae.
     Divisio             : Magnoliophyta.
     Classis             : Magnoliopsida.
     Sub classis       : Magnoliidae.
     Ordo                : Piperales.
     Familia            : Piperaceae.
     Genus              : Piper.
     Species            : Piper betle L.
     Sumber            : Steenis, 2002
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman sirih mempunyai sistem perakaran serabut, yaitu akar yang semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis).  Akar pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar yang disebut akar pelekat yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya. Akar jenis ini dimiliki oleh tumbuhan-tumbuhan yang merambat/memanjat. Akar ini warnanya coklat dengan sedikit menjurus pada warna kuning khas akar lainnya. 








VI.             KESIMPULAN
1.             Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam sistem perakaran yaitu sistem akar tunggang dan sistem serabut.
2.             Berdasarkan percabangan dan bentunya, akar tunggang dapat dibedakan atas: akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang dan akar tunggang yang bercabang.
3.             Pada praktikum ini, tumbuhan yang mempunyai akar tunggang yang tidak atau sedikit bercabang: berbentuk tombak misalnya pada wortel dan berbentuk gasing misalnya pada bengkuwang.
4.             Pada praktikum ini, tumbuhan yang mempunyai akar tunggang yang bercabang yaitu terdapat pada lombok, terong, dan benalu
5.             Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat dibedakan atas 3 hal yaitu: akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang, akar-akar serabut kaku keras dan cukup besar seperti tambang, dan serabut besar-besar hampir sebesar lengan
6.             Pada praktikum ini, tumbuhan yang memiliki akar serabut berbentuk benang yaitu terdapat pada akar rumput teki, singkong, laos, anggrek kalajengking, padi, dan sirih
7.             Pada praktikum ini, tumbuhan yang mengalami modifikasi akar menjadi umbi yaitu pada tanaman wortel, bengkuwang, dan singkong. Tumbuhan yang mengalami modifikasi akar menjadi akar udara yaitu pada akar anggrek kalajengking, yang mengalami modifikasi akar pelekat yaitu pada sirih, dan yang mengalami modifikasi menjadi akar penggerek atau penghisap yaitu pada benalu.

0 komentar:

Posting Komentar