Sabtu, 30 Mei 2015

Praktikum IV Morfologi Tumbuhan



PRAKTIKUM IV
Topik                 :  Bentuk batang, arah tumbuh, permukaan dan modifikasi batang
Tujuan               :  Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah    tumbuh batang, permukaan dan modifikasinya.
Hari/Tanggal     : Sabtu/28 Maret 2015
Tempat              : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.          ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.      Baki/nampan
2.      Pisau/cutter
3.      Alat Tulis
B.     Bahan
1.      Rumput teki (Cyperus rotundus)
2.      Mendong (Fimbrystilis sp)
3.      Pisang (Musa paradisiaca L.)
4.      Kembang telang (Clitoria ternatea L.)
5.      Sirih (Piper betle L.)
6.      Bambu (Bambusa sp)
7.      Kaktus (Opuntia vulgaris)
8.      Pepaya (Carica papaya L.)
9.      Jambu biji (Psidium guajava L.)
10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
12.  Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)

II.          CARA KERJA
1.        Menyiapkan alat dan bahan.
2.    Mengamati dan menentukan:
a.       Habitus keseluruhan: herba, herba berkayu, perdu, rumput-rumputan, teki-tekian.
b.      Tipe batang: herbaceous, berkayu, batang rumput, batang mendong.
c.       Bentuk batang: bulat, persegi, pipih.
d.      Permukaan batang: licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, dll.
e.       Arah tumbuh batang: tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar, membelit, memanjat, congong, mengangguk.
f.       Tipe percabangan: monopodial, simpodial, dikotom.
g.      Arah tumbuh batang.
3.      Menggambar hasil pengamatan dan membuat laporannya.

    III.         TEORI DASAR
            Batang merupakan bagian tumbuh tumbuhan yang angat penting, dan mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuh tumbuhan batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.
Sifat-sifat batang adalah sebagai berikut :
a.          Berbentuk panjang bulat seperti silindris atau dapat pula berbentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf.
b.         Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan tiap buku-buku terdapat daun
c.          Tumbuhnya keatas menuju cahaya
d.         Bertambah panjang di ujung
e.          Mengadakan percabangan, dan selama hidupnya tumbuhan tidak dapat di gugurkan, kecuali cabang atau ranting
f.          Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali pada tumbuhan yang umurnya pendek
            Fungsi batang bagi tumbuhan yaitu :
1.         Mendukung bagian tumbuh-tumbuhan yang ada di atas tanah
2.         Memperluas asimilasi dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalamruang sehingga dari segi kepentingan tumbuhan bagian-bagian tadi terdapat dalam posisi yang paling menguntungkan
3.         Jika pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah
4.         Tempat penimbunan zat-zat makanan cadangan
            Berdasarkan tampak tidak batang pada suatu tanaman maka tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang (planta acualis) dan tumbuhan yang berbatang jelas. Pada tumbuhan yang berbatang jelas dapat dibedakan atas :
1.         Batang basah (herbaceous)
2.         Batang berkayu (lignosus)
3.         Batang rumput (calmus)
4.         Batang mendong (calamus)
            Macam-macam bentuk batang :
a.       Bulat (teres)
b.      Bersegi (angularis), bersegi tiga (triangularis) dan bersegi empat (quadrangularis)
c.       Pipih : filokladia, dan kladodia
            Dilihat dari permukaannya batang tumbuh-tumbuhan juga memperlihatkan sifat yang bermacam-mcam seperti :
a.       Licin (laevis)
b.      Berusuk (costatus)
c.       Beralur (sulcatus)
d.      Bersayap (alatus)
e.       Berambut (pilesus)
f.       Berduri (spinosus)
g.      Memperlihatkan bekas-bekas daun
h.      Memperlihatkan banyak lenti sel
i.        Keadaan-keadaan lain seperti lepasnya kerak
            Arah tumbuh batang pada tumbuhan dibedakan atas 8 macam yaitu :
1.      Tegak lurus (erectus)
2.      Mnggantung (dependens, pendulus)
3.      Berbaring (humifusus)
4.      Menjalar atau merayap (repens)
5.      Serong ke atas atau condong (ascendes)
6.      Mengangguk (nutans)
7.      Memanjat ( scandens)
8.      Membelit (volubilis)
a.       Membelit kekiri (sinistrorsum volubilis)
b.      Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis)
            Percabangan pada batang umumnya dibedakan tiga macam cara percabangan yaitu :
1.      Percabangan monopodial
2.      Percabangan simpodial
3.      Percabanagan dikotom atau menggarpu
            Cabang-cabang pada suatu tumbuhan biasanya membentuk sudut tertentu dengan batang pokoknya. Dilihat dari besar kecilnya sudut ini maka arak tumbuh cabang pada suatu tanaman berlainan. Umumnya orang membedakan arah tumbuh cabang adalah sebagai berikut :
1.      Tegak (fastigiatus)
2.      Condong ke atas (patens)
3.      Mendatar (horizontalis)
4.      Terkulai (declinatus)
5.      Bergantung (pendulus)
V.    ANALISIS DATA
Pada pengamatan praktikum kali ini, digunakan beberapa jenis batang tumbuhan untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh batang, permukaan batang dan modifikasinya.
1.      Rumput teki (Cyperus rotundus)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Cyperales
Family             : Cyperaceae
Genus              : Cyperus
Species            : Cyperus rotundus
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada rumput teki merupakan tumbuhan berhabitus teki-tekian, bertipe batang mendong karena memiliki ruas-ruas yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan berbentuk segitiga, karena pada umumnya suku cyperaceae memiliki batang berbentuk segi tiga. Batangnya berwarna hijau dengan permukaan yang licin. Arah tumbuh batang pada tumbuhan rumput teki adalah tegak karena batang tegak, tumbuh lurus ke atas. Percabangan pada rumput teki adalah monopodial. Cara percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.
Rumput teki (Cyperus rotundus) memiliki cabang khusus atau  modifikasi dari cabang berupa stolon (geragih). Stolon yaitu cabang kecil yang tumbuh horizontal di permukaan tanah atau dibawah permukaan tanah dan dari buku bukunya ke atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akarakar. Daunnya berjumlah 4-10 helai yang terkumpul pada pangkal batang. Bentuk dari daunnya adalah pita  bersilang sejajar dengan pangkal dan ujung daun yang rata dan runcing, tepi dari daunnya adalah rata dan pertulangan daunnya sejajar serta permukaan atas berwarna hijau mengkilat. Rumpu teki memiliki akar dengan pelepah daunnya tertutup tanah.
Rumput teki adalah tanaman berupa rumput dengan periodesitas annual, dan sistem perakaran dari rumput teki adalah serabut. Tanaman ini tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung dari sinar matahari, seperti di tanah kosong, tegalan, lapangan rumput, pinggir jalan, atau di lahan pertanian, dan tumbuh sebagai gulma yang susah diberantas.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985), batang mendong (calamus), seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang, misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth.), wlingi (Scirpus grassus L.) dan tumbuhan sebangsa teki (Cyperaceae), lainnya.
2.      Mendong (Fimbrystilis sp)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Cyperales
Family             : Cyparaceae
Genus              : Fimbrystilis
Species            : Fimbrystilis sp
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada mendong merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe batang mending karena memiliki ruas-ruas yang lebih panjang daripada tipe rumput, dan batang berbentuk segitiga, bentuk batang termasuk bangun segitiga, batangnya berwarna hijau dengan permukaan batang licin, dan arah tumbuh batang tegak lurus. Tipe percabangan tumbuhan ini monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagain daun yaitu batang, daun, dan akar. Tanaman mendong memiliki ciri-ciri batang yang serupa dengan rumput teki tapi tanaman ini lebih besar.
Mendong adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah satu jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100 cm. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan annual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni kurang dari 1 tahun sudah mati atau paling lama dapat mencapai umur satu tahun, setelah itu tanaman ini akan mati. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dengan bangun daun pita dan warna batang hijau.
3.      Pisang (Musa paradisiaca L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Zingiberales  
Family             : Musaceae
Genus              : Musa
Species            : Musa paradisiaca L.
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pisang merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe batang basah yaitu batang yang lunak dan berair, mempunyai bentuk batang yang bulat dengan permukaan batang yang licin. Arah tumbuh batang pada tumbuhan pisang adalah tegak karena batang tegak, tumbuh lurus ke atas. Percabangan pada pisang adalah monopodial. Cara percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian tanaman pisang yaitu, batang sejati, batang semu, daun, tangkai daun, pelepah daun, ibu tulang daun, dan akar.
Batang pisang dibedakan menjadi dua macam yaitu batang asli yang disebut bonggol dan batang semu atau juga batang palsu. Batang pisang sebenarnya terletak dalam tanah berupa umbi batang. Bonggol berada di pangkal batang semu dan berada di bawah permukaan tanah serta memiliki banyak mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman pisang dan merupakan tempat tumbuhnya akar. Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang. Sedang yang berdiri tegak di dalam tanah yang biasanya dianggap batang itu adalah batang semu. Batang semu tersusun atas pelepah-pelapah daun yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh seperti batang tanaman, serta berada di atas permukaan tanah.  Daun yang paling muda terbentuk dibagian tengah tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang, kemudian secara progresif membuka. Helaian daun bentuknya lanset  memanjang, mudah koyak, permukaan bawah berlilin, tulang tengah penopang jelas disertai tulang daun yang nyata, tersusun sejajar dan menyirip, warnanya hijau
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan bieneal, yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerlukan waktu 2 tahun. Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang. Iklim tropis basah, lembab dan panas mendukung pertumbuhan pisang. Tanaman ini toleran akan ketinggian dan kekeringan. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yang berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan.
4.      Kembang telang (Clitoria ternatea L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Rosales
Family             : Fabaceae
Genus              : Clitoria
Species            : Clitoria ternatea L.
Sumber            : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kembang telang merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe batang herbaceous.  Bentuk batang bulat dan pada permukaannya memiliki rambut-rambut kecil. Arah tumbuhnya membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) karena arah belitan yang berlawanan arah putaran jarum. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang atau bersifat sirung panjang. Percabangan pada pisang adalah monopodial. Cara percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. Pada pengamatan didapat juga bagian-bagian kembang telang, yaitu batang, daun, bunga, buku-buku batang, dan ruas-ruas batang.
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan anual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni umurnya kurang dari 1 tahun. Kembang telang adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Tumbuhan anggota polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985), arah tumbuh batang kembang telang adalah membelit ke kiri.

5.      Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Piperales
Family             : Piperaceae
Genus              : Piper
Species            : Piper betle L.
Sumber            : Cronquist. 1981
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada sirih merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe batang herbaceous, yaitu batang yang lunak dan berair. Bentuk batangnya bulat dengan permukaan yang beralur. Arah tumbuh batangnya memanjat kesegala bidang, baik bidang rata maupun tidak. bentuk batang bulat, permukaan batang licin, arah tumbuh batang memanjat dan merupakan tipe percabangan batang monopodial. Pada pengamatan juga didapat bagian-bagian sirih yaitu, batang, tangkai daun, helaian daun, buku-buku batang, dan akar pelekat.
Batang tanaman sirih berwarna coklat kehijauan, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Bentuk daunnya pipih menyerupai jantung, tangkainya agak panjang, tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun berlekuk, tulang daun menyirip, dan daging daun tipis. Permukaan daun berwarna hijau dan licin.
Pada tanaman sirih ini memiliki alat khusus yang digunakan untuk memanjat, yakni akar pelekat. Akar pelekat adalah akar yang pada tanaman sirih merupakan suatu modifikasi untuk memenuhi fungsinya dari akar, yaitu akar-akar yang keluar pada buku-buku batang tumbuhan memanjat dan berguna untuk melekatkan diri pada penunjangnya
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan bieneal. Tanaman sirih dapat tumbuh baik di daerah dengan iklim sedang sampai basah. Sirih dapat ditemui mulai dari daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Tanaman sirih menyukai tempat-tempat yang mendapat cahaya matahari penuh.Sirih dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan struktur sedang. Sebaiknya sirih ditanam pada tanah yang subur, berhumus, kaya akan hara dan gembur
  Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985), sirih memiliki arah tumbuh batang yang memanjat pada akar perekatnya.

6.      Bambu (Bambusa sp)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Ordo                : Cyperales
Family             : Poaceae
Genus              : Bambusa
Species            : Bambusa sp
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bambu merupakan tumbuhan berhabitus herba, bertipe batang berkayu yang mempunyai batang yang cukup keras dan kuat karena sebagian besar batangnya terdiri atas kayu dan berongga. Bentuk batangnya bulat bulat dan terdiri dari ruas-ruas yang dibatasi oleh sekat antar ruas (buku). Setiap bagian buku bambu (node) memiliki dua cincin, bagian bawah disebut dengan cincin kelopak/pelepah yang merupakan tempat kelopak batang bambu melekat dan sering terlihat bekas kelopak dibambu jika lepas. Sedangkan cincin bagian atas disebut dengan cincin tunas, merupakan bekas yang muncul akibat dari tumbuhnaya ruas bambu. Permukaan batang yang licin, arah tumbuh batang tegak lurus dengan tipe percabangannya yang simpodial. Arah tumbuh cabangnya tegak lurus. Warna batangnya biasanya hijau dan jika sudah tua akan menguning atau cokelat.
Bambu tergolong keluarga Gramineae (rumput-rumputan) disebut juga Hiant Grass (rumput raksasa), berumpun dan terdiri dari sejumlah batang (buluh) yang tumbuh secara bertahap, dari mulai rebung, batang muda dan sudah dewasa pada umur 3-4 tahun. Batang bambu berbentuk silindris, berbuku-buku, beruas-ruas berongga, berdinding keras, pada setiap buku terdapat mata tunas atau cabang (Otjo dan Atmadja, 2006).
Arah pertumbuhan biasanya tegak, kadang-kadang memanjat dan batangnya mengayu. Jika sudah tinggi, batang bambu ujungnya agak menjuntai dan daun-daunya seakan melambai. Tanaman ini dapat mencapai umur panjang dan biasanya mati tanpa berbunga (Berlin dan Estu,1995)
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan ini dapat hidup selama bertahun-tahun, bahkan ratusan tahun. Tanaman bambu yang tumbuh subur di Indonesia merupakan tanaman bambu yang  simpodial, yaitu batang-batangnya cenderung mengumpul didalam rumpun karena percabangan rhizomnya di dalam tanah cenderung mengumpul. Batang-batang bambu muncul dari akar-akar rimpang yang menjalar dibawah lantai. Batang-batang yang sudah tua keras dan umumnya berongga, berbetuk silinder memanjang dan terbagi dalam ruas-ruas. Pada bagian tanaman ini terdapat organ-organ daun yang menyelimuti batang yang disebut dengan pelepah batang. Biasanya pada batang yang sudah tua pelepah batangnya mudah gugur. Pada ujung pelepah batang terdapat perpanjangan tambahan yang berbentuk segitiga dan disebut subang yang biasanya gugur lebih dulu.
7.      Kaktus (Opuntia vulgaris)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliphyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Caryophylales          
Family             : Cartoceae
Genus              : Opuntia
Species            : Opuntia vulgaris
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada kaktus merupakan tumbuhan berhabitus herba berkayu, bertipe batang herbaceous yaitu batang yang lunak dan berair. Kaktus memiliki bentuk batang pipih, yang biasanya selalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun. Bentuk batang kaktus adalah kladodia yang maksudnya adalah batang tersebut masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan. Kaktus memiliki permukaan licin berduri, arah tumbuh batang yang tegak lurus, dan memiliki percabangan monopodial.
Batang kaktus  mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang bervariasi. Untuk dapat bertahan di daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Jadi kaktus dapat tumbuh dan hidup ditempat yang kekurangan air. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus disimpan dalam ruang di batangnya.  Kaktus juga memiliki daun yang berubah bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap herbivora. Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman sukulen karena mampu menyimpan persediaan air di batangnya.
8.    Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Violales
Family             : Caricaceae
Genus              : Carica
Species            : Carica papaya L.
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pepaya merupakan tumbuhan berhabitus perdu, bertipe batang herbaceus, yaitu batang yang lunak dan berair. Batang tanaman berbentuk bulat lurus, di bagian tengahnya berongga, dan tidak berkayu. Ruas-ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai daun yang panjang, berbentuk bulat, dan berlubang. Daun pepaya berbagi menjari dengan warna permukaan atas hijau-tua, sedangkan warna permukaan bagian bawah hijau-muda. Pohon ini biasanya tidak bercabang dan terdapat benjolan bekas tangkai daun yang sudah rontok. Daun terkumpul di ujung batang. Helaian daunnya menyerupai telapak tangan manusia Apabila daun pepaya tersebut dilipat menjadi dua bagian persis di tengah, akan nampak bahwa daun pepaya tersebut simetris. Tinggi pohon pepaya dapat mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar yang kuat.
Tanaman pepaya ini memiliki habitat asli hutan tropis, tetapi dapat hidup subur di daerah tropis dan sub tropis.  Tanaman ini banyak ditanam di daerah kering atau basah, di dataran rendah dan juga pegunungan dengan ketinggian sampai 1000 meter diatas permukaan air laut.
9.      Jambu biji (Psidium guajava L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Myrtales
Family             : Myrtaceae
Genus              : Psidium
Species            : Psidium guajava L.
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada jambu biji merupakan tumbuhan berhabitus pohon kecil, bertipe batang berkayu, bentuk batang bulat, permukaan batang memperlihatkan bekas lepasnya kerak dan permukaan kulit luar pohon jambu biji berwarna coklat. Arah tumbuh  batang tegak lurus dengan tipe percabangan batang yaitu simpodial.
Jambu biji merupakan tumbuhan berbiji belah. Tumbuhan biji belah pada umumnya mempunyai batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan keujung semakin mengecil,jadi batangnya dapat di pandang sebagai suatu kerucut atau limas yang amat memanjang dan mempunyai percabangan. Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula atau virgula sucre scens) yaitu cabang – cabang kecil dengan ruas – ruas yang pendek yang selain daun juga merupakan pendukung bunga dan buah. Helaian daun berbentuk bulat telur agak jorong, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata agak melekuk ke atas, pertulangan menyirip, panjang 6-14 cm, lebar 3-6 cm, berwarna hijau. Buah tunggal, bertangkai, keluar dari ketiak daun, berkumpul 1-3 bunga, berwarna putih. Buahnya berbentuk bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Daging buah tebal, buah yang masak bertekstur lunak, berwarna putih kekuningan atau merah jambu. Biji banyak mengumpul di tengah, kecil-kecil, keras, berwarna kuning kecokelatan

10.  Cemara (Casuarina equisetifolia L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Casuarinales
Family             : Casuarinaceae
Genus              : Casuarina
Species            : Casuarina equisetifolia L.
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada cemara merupakan tumbuhan berhabitus pohon kecil, bertipe batang berkayu, bentuk batang bulat, permukaan batang berduri, arah tumbuh batang tegak lurus dengan tipe percabangan tumbuhan ini monopodial, yaitu batang pokoknya tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya. Arah tumbuh cabangnya adalah condong ke atas. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dan batangnya berwarna kehitaman.
Pohon cemara memiliki daun yang amat tereduksi menjadi seperti selaput kecil. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun, bahakan selama ratusan tahun.

11.  Ketapang (Terminalia catappa L.)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Myrtales
Family             : Combretaceae
Genus              : Terminalia
Species            : Terminalia catappa L.
Sumber            : Steenis. 2002
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada ketapang merupakan tumbuhan berhabitus pohon kecil, bertipe batang berkayu, bentuk batang bulat , permukaan batang kasar, arah tumbuh batang tegak lurus dengan tipe percabangan batang yaitu monopodial karena batang pokok selalu lebih jelas, lebih besar, dan lebih besar dari pada cabang-cabangnya.
Pohon ketapang mempunyai bentuk cabang dan tajuk yang khas. Cabangnya mendatar dan tajuknya bertingkat-tingkat mirip struktur pagoda. Tingginya dapat mencapai 35 meter. Daun ketapang lebar berbentuk bulat telur dengan pangkal daun runcing dan ujung daun lebih tumpul. Pertulangan daun sejajar dengan tepi daun berombak. Warna daun tumbuhan ini yaitu hijau dan batangnya berwarna cokelat
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang dapat bertahan hidup selama bertahun-tahun, bahkan selama ratusan tahun. Habitat yang di sukai oleh pohon ketapang adalah daerah dataran rendah termasuk daerah pantai hingga ketinggian 500 meter dpl. Pohon ini menggugurkan daunnya hingga dua kali dalam setahun sehingga tanaman ini mampu bertahan menghadapi bulan-bulan yang kering
.
12.  Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi:
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Carryophyllales
Family             : Nyctaginaceae
Genus              : Bougainvillea
Species            : Bougainvillea spectabilis
Sumber            : Rukmana. 1995
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada bogenvil merupakan tumbuhan berhabitus perdu, bertipe batang berkayu, bentuk batang bulat, permukaan batang berduri, arah tumbuh batang memanjat  dengan tipe percabangan batang  simpodial karena batang pokok sukar ditentukan, batang kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya.
Bogenvil bercabang dan beranting banyak, sehingg bila tanaman ini dibiarkan tumbuh secara alami dapat mencapai ketinggian 15 meter. Pada bagian batang, cabang, atau ranting terdapat duri-duri yang bentuknya “kait” sebagai alat pemanjat. Daun-daun tumbuh rimbun secara tunggal, bentuknya mirip jantung hati yang dasarnya agak bulat dengan warna hijau tua namun ada bercampur kekuning-kuningan.
Pada tanaman ini terdapat dua macam bunga yaitu asli dan palsu (Bractea). Bunga asli bentuknya seperti tabung, berukuran kecil dan panjangnyaa sekitar 2 cm, serta berwarna putih. Sedangkan bunga palsu tampak cantik tersusun dalam tangkai yang lebat dan menjuntai. Bunga palsu ini adalah daun penumpu yang berfungsi sebagai perhiasan bunga.
Bogenvil termasuk suku kampah-kampahan atau famili Nyctaginaceae. Tanaman ini hidupnya menahun. Tanaman Bugenvil dapat hidup dengan baik di tempat– tempat yang terbuka atau di tempat yang terlalu terlindungi oleh cahaya matahari, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, yakni pada ketinggian 1 – 1000 m diatas permukaan laut.

I.            KESIMPULAN
1.    Bentuk atau tipe batang pada tumbuhan antara lain: batang basah, batang berkayu, batang rumput, dan batang mendong.
2.    Arah tumbuh batang dibedakan menjadi tegak lurus, menggantung, berbaring, menjalar atau merayap, serong ke atas atau condong, mengangguk, memanjat, dan membelit kiri atau kanan.
3.    Permukaan pada batang, dapat dibedakan menjadi permukaan yang licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut, berduri, memperlihatkan berkas-berkas daun, memperlihatkan berkas-berkas daun penumpu, memperlihatkan banyak lentisel, serta keadaan-keadaan lain, misalnya lepasnya kerak.
4.    Bentuk atau tipe batang yang diamati pada praktikum ini:
a.         Herbaceus, terdapat pada tumbuhan pisang, kembang telang, sirih, dan pepaya.
b.         Berkayu, terdapat pada tumbuhan bambu, jambu biji, cemara, ketapang, dan bogenvil
c.         Mendong, terdapat pada tumbuhan rumput teki dan mendong
5.    Arah tumbuh batang yang diamati pada praktikum ini:
a.         Tegak lurus, terdapat pada tumbuhan  rumput teki, mendong, pisang, bambu, kaktus, pepaya, jambu biji, dan cemara.
b.         Membelit, terdapat pada tumbuhan kembang telang.
c.         Memanjat, terdapat pada tumbuhan sirih dan bogenvil.
6.    Permukaan batang yang diamati pada praktikum ini:
a.         Licin, terdapat pada tumbuhan rumput teki, mendong, pisang, dan bambu
b.         Berambut, terdapat pada tumbuhan kembang telang.
c.         Beralut, terdapat pada tumbuhan sirih.
d.        Berduri, terdapat pada tumbuhan cemara, kaktus, dan bogenvil.
e.         Kasar, terdapat pada tumbuhan ketapang.
f.          Memperlihatkan bekas-bekas daun, terdapat pada tumbuhan pepaya
g.         Lepasnya kerak, terdapat pada tumbuhan jambu biji.

0 komentar:

Posting Komentar