Senin, 08 Juni 2015

Kembang Telang



Kembang Telang
(Clitoria ternatea L.)



















Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Magnoliophyta
Classis          : Magnoliopsida
Sub classis    : Rosidae
Ordo             : Fabales
Familia         : Fabaceae
Genus           : Clitoria
Species         : Clitoria ternatea L.
Sumber         : Cronquist, 1981
Kembang telang merupakan tumbuhan berhabitus herba, tipe batang herbaceous.  Bentuk batang bulat dan pada permukaannya memiliki rambut-rambut kecil. Arah tumbuhnya membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis) karena arah belitan yang berlawanan arah putaran jarum. Batang tanaman ini naik ke atas dengan menggunakan cabang pembelit dan meliliti penunjangnya yang jika kita ikuti jalannya batang yang membelit itu, maka penunjang akan selalu berada di sebelah kiri kita. Cabang-cabangnya merupakan pendukung daun-daun dan mempunyai ruas-ruas yang cukup panjang atau bersifat sirung panjang. Percabangan pada pisang adalah monopodial. Cara percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya. Pada pengamatan didapat juga bagian-bagian kembang telang, yaitu batang, daun, bunga, buku-buku batang, dan ruas-ruas batang.
         Tumbuhan ini termasuk tumbuhan anual, yaitu tumbuhan yang berumur pendek, yakni umurnya kurang dari 1 tahun. Kembang telang adalah tumbuhan merambat yang biasa ditemukan di pekarangan atau tepi hutan. Tumbuhan anggota polong-polongan ini berasal dari Asia tropis, namun sekarang telah menyebar ke seluruh daerah tropika.
         Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985), arah tumbuh batang kembang telang adalah membelit ke kiri.
Bunga telang merupakan tipe bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga majemuknya yaitu anak payung menggarpu. Pada bunga telang mahkotanya berwarna ungu yang mempunyai ciri khas yaitu putik dan benang sari yang tersembunyi atau tidak nampak dari luar.  Pada mahkota bunganya ada beberapa mahkota bunga yang terletak di tengah mengalami modifikasi sehingga menjadi sebuah mahkota pelindung, dan apabila mahkota tersebut kita buka maka di dalamnya terdapat semacam tangkai atau yang disebut stilus, stilus ini terdapat membengkok di dalam mahkota pelindung dan apabila diluruskan maka akan terlihat benang-benang sari yang menempel pada stilus tersebut dan di puncak stilus terdapat satu buah kepala putik. Pada bunga ini benang sarinya berjumlah 10 buah, tersusun atas dua berkas, berkas pertama tersusun dari 7 benang sari sedangkan berkas kedua tersusun atas 3 benang sari. Putik pada bunga ini berbentuk lembaran pipih seperti daun. Kelopak bunga berjumlah 5 buah yang berdekatan dengan dua lingkaran sedangka mahkota bunga berjumlah 3 buah dan berlekatan.
         Menurut literatur (Steenis, 2003), Bunga dengan bendera mengarah ke bawah, jarang berumah dua, tangkai karangan bunga sampai 1,5 cm; anak tangkai bunga lk 0,5 cm. Daun pelindung pada pangkal kelopak oval lebar sampai bentuk lingkaran, bergaris, panjang 0,5-1 cm. Kelopak tinggi 1,5-2,5 cm, boleh dikatakan gundul; taju 5 runcing. Bidang bendera yang oval atau bulat telur terbalik, biru tua, biru muda, violet, atau putih, di tengah dengan noda yang kuning pucat dilingkungi tepi yang putih, panjang 4-5 cm; di luar dengan rambut kait yang banyak; lunas bergandengan dengan sayap dan lebih pendek.

0 komentar:

Posting Komentar